hal yang tidak bisa menyebabkan perubahan individu dalam interaksi adalah

Lansiaadalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya.
Jikamutasi terjadi pada gen, alel yang baru dapat memengaruhi sifat individu yang dikontrol oleh gen, menyebabkan perubahan fenotipe organisme. Walaupun demikian, manakala contoh ini menunjukkan bagaimana alel dan sifat bekerja pada beberapa kasus, kebanyakan sifat lebih kompleks dan dikontrol oleh interaksi banyak gen .
This study aims to describe the factors and the process of shifting patterns of interaction and the impact of shifting patterns of social interaction that occur in the Banggae Community of Majene Regency. This type of research uses qualitative research with the determination of informants using purposive sampling technique with criteria for informants aged 21 to 50 years. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. Data analysis techniques used researchers through three stages of work, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Validation of the data used is triangulation. The results of this study indicate that 1 the factors that cause a shift in interaction patterns in the Banggae community are based on two factors namely external factors is technological development. While internal factors are smartphone dependency and phubbing behavior 2 The process of shifting social interaction patterns in the Banggae Community of Majene Regency, occurs between different circumstances and times pre digital post digital. 3 The impact of Banggae Kabupaen Majene's community dependence on smartphones that can shift their interaction patterns, consists of two impacts, namely the first positive impact facilitating interaction and enriching the channel of interaction, facilitating access to information, and ease of meeting lecture needs. The second negative impact time wasted in vain, the difficulty of filtering information, and the fading of courtesy and manners in interacting Keywords. Social interaction, technology Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 138 Phinisi Integration Review Vol. 3, Agustus 2020 Hal 138-149 Website p-ISSN 2614-2325 dan e-ISSN 2614-2317 DOI Pergeseran Pola Interaksi Sosial Studi Pada Masyarakat Banggae Kabupaten Majene Iva St Syahrah1, Musdaliah Mustadjar2, Andi Agustang3 123Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Makassar, Indonesia Email 1ivhastsyahrah28 Abstrak. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan faktor- faktor dan proses pergeseran pola interaksi serta dampak dari pergeseran pola interaksi sosial yang terjadi pada Masyarakat Banggae Kabupaten Majene. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan penentuan informan menggunakan Teknik purposive sampling dengan kriteria informan yang berumur 21 sampai 50 tahun. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti melalui tiga tahapan kerja yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 Faktor penyebab terjadinya pergeseran pola interaksi pada masyarakat Banggae didasari atas dua faktor yakni faktor eksternal ialah perkembangan teknologi. Sedangkan faktor internalnya ialah ketergantungan smartphone dan perilaku phubbing. 2 Proses terjadinya pergeseran pola ineraksi sosial pada Masyarakat Banggae Kabupaten Majene, terjadi diantara keadaan dan waktu yang berbeda pra digital- pasca digital. 3 Dampak ketergantungan masyarakat Banggae Kabupaen Majene terhadap Smartphone yang dapat menggeser pola interaksinya, terdiri dari dua dampak, yakni pertama dampak positif mempermudah interaksi dan memperkaya saluran interaksi, mempermudah akses informasi, dan kemudahan memenuhi kebutuhan perkuliahan. Kedua dampak negatif waktu yang terbuang sia- sia, sulitnya menyaring informasi, dan lunturnya sopan santun dan tata krama dalam berinteraksi. Kata Kunci. Interaksi social, teknologi Abstract. This study aims to describe the factors and the process of shifting patterns of interaction and the impact of shifting patterns of social interaction that occur in the Banggae Community of Majene Regency. This type of research uses qualitative research with the determination of informants using purposive sampling technique with criteria for informants aged 21 to 50 years. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. Data analysis techniques used researchers through three stages of work, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Validation of the data used is triangulation. The results of this study indicate that 1 the factors that cause a shift in interaction patterns in the Banggae community are based on two factors namely external factors is technological development. While internal factors are smartphone dependency and phubbing behavior 2 The process of shifting social interaction patterns in the Banggae Community of Majene Regency, occurs between different circumstances and times pre digital post digital. 3 The impact of Banggae Kabupaen Majene's community dependence on smartphones that can shift their interaction patterns, consists of two impacts, namely the first positive impact facilitating interaction and enriching the channel of interaction, facilitating access to information, and Phinisi Integration Review. Vol 32 Agustus 2020 139 ease of meeting lecture needs. The second negative impact time wasted in vain, the difficulty of filtering information, and the fading of courtesy and manners in interacting Keywords. Social interaction, technology Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC . PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah merembet diseluruh aspek kehidupan manusia, kehidupan manusia yang modern telah dikendalikan oleh teknologi, terutama teknologi komunikasi, dengan adanya teknologi memang mempermudah akses kehidupan kita. Saat ini teknologi memang suatu keniscayaan dalam kehidupan, yang harus di perhatikan ialah jangan sampai teknologi mengikis moral dan perilaku kita dalam kehidupan sehari- hari. Di dalam penggunaan teknologi, terutama teknologi komonikasi yang perlu di perhatikan ialah adab dalam mengoperasikannya, adab yang baik dalam menggunakan teknologi akan memberikan manfaat bagi manusia dan begitu pula sebaliknya. Menurut Rogers, 1986 teknologi komunikasi adalah sebuah perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nila sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses dan melakukan saling tukar informasi dengan individu lainnya. Berbeda dengan yang dikemukakan oleh Mc Omber Abrar, 2003 ia mengaitkan teknologi komunikasi dengan kebudayaan melalui beberapa sudut pandang. Pertama, teknologi komunikasi dianggap sebagai faktor yang determinan dalam masyarakat, independen dan bisa menciptakan perubahan dalam masyarakat. Kedua, teknologi komunikasi sebagai produk industrialisasi yang diciptakan secara massal dalam jumlah yang sangat banyak. Ketiga, teknologi komunikasi melahirkan alat yang baru yang tidak semua orang bisa mengenalnya dengan baik dimana kekuatan saling mempengaruhi antara yeknologi komunikasi sendiri dengan kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat tidak dapat diprediksi secara tepat. Pada era ini komunikasi berjalan sangat cepat dan mudah hanya melalui smartphone. Smartphone merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi komunikasi yang canggih dan modern dimana smartphone ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi bagi konsumen. Berbicara tentang kebutuhan informasi dan komunikasi yang efektif, dan cepat maka kebanyakan orang membeli handphone yang lebih canggih dari yang sebelumnya ia miliki, Banyak orang menggunakan smartphone karna mudah dan efesien, banyak aplikasi yang ditawarkan untuk mendapatkan kebutuhan informasi dan komunikasi seperti berita, entertarinment, social media, dan game. Menurut Mc luhan, 1966 media sangat menentukan kehidupan manusia, begitupun sebaliknya sehinga hubngan manusia dengan media tidak beku sebab manusia dan media selalu berinteraksi secara dialektis. Masyarakat dan kebudayaan bergerak secara dialektis antara kekuatan untuk pelestarian dan perubahan antara tradisi dan inovasi. Sebelum masyarakat Banggae Kabupaten Majene mengenal yang namanya teknologi yang canggih dalam hal ini adalah smartphone. Interaksi sosial yang ada dimasyarakat itu masih sangatlah kental budaya saling menghargai satu sama lain dan masyarakat Banggae Kabupaten Majene juga sangat menjunjung tinggi yang namanya saling menghargai saat sedang berbicara atau melakukan interaksi lainnya dengan sesama maupun dengan orang yang lebih tua darinya dan masyarakat mandar pun sangat memegang dan menjaga slogan “Takkalai Nisombalang Dotai Lele Ruppu Dari Leletuali”. Kehadiran teknologi khususnya telephone canggih ini menjadikan interaksi antar masyarakat dengan yang lainnya sebagian mengalami perubahan mengarah modern. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Abdulsyani, 2009a Dimana kita ketahui bahwa syarat dari intraksi social adalah adanya kontak social dan Syahrah, dkk. Pergeseran Pola Interaksi Sosial… 140 komunikasi. Menurut Soekanto & Sulistyowati, 2013, kontak social berasal dari bahasa latin con atau cum bersama sama dan tango menyentuh, jadi artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak social baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala social hal ini bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan social terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus menyentuhnya. Secara konseptual kontak social dibagi menjadi dua yakni kontak social primer dan kontak social sekunder. Kontak social primer menjelaskan bahwa kontak ini terjadi secara langsung antara seseorang atau dengan sekelompok maasyarakat lainnya secara tatap muka. Sedangkan kontak social sekunder terjadi melalui perantara antara individu maupun dengan teknologi. Namun dengan berjalannya waktu banyak dari masyarakat sekarang ini lebih memilih asik bermain smartphone dibanding berinteraksi langsung dengan temannya atau orang lain. Pergeseran pola interaksi sosial ini terjadi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene dimana hal tersebut, dilakukan oleh masyarakat Banggae yang berstatus mahasiswa ataupun bukan berstatus mahasiswa yang ada di Kecamatan Banggae, dimana masyarakat Banggae ini ketika berinteraksi langsung dengan individu yang lainnya ada nilai nilai kesopanan yang sudah tidak di terapkan dikarenakan penggunaan smartphone yang berlebihan. Dimana akibat dari teknologi yang semakin canggih dalam hal ini smartphone menimbulkan adanya ruang interaksi antara individual yang satu dengan yang lainnya karna hilangnya salah satu syarat dari interaksi social yakni kontak sosial, kontak sosial yang dimaksudkan pada fenomena yang sedang terjadi adalah kontak sosial primer atau kontak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab, dan bagaimana proses pergeseran pola interaksi, serta dampak yang ditimbulkan dari ketergantungan smartphone yang terjadi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene. TINJAUAN PUSTAKA A. Interaksi Sosial 1. Pengertian Interaksi Sosioal Interaksi Sosial adalah suatu hubungan yang saling timbal balik antar individu satu dengan yang lainnya Gillin dan gillin Soekanto, 1982. Sementara menurut Soekanto, 1990 interaksi sosial adalah hubungan antar individu atau interaksi dengan sesama kelompok manusia. 2. Syarat Interaksi Sosial Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Interaksi sosial tak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu 1 adanya kontak sosial, dan 2 adanya komunikasi. Soekanto, 1982 a. Kontak social Social Contact Menurut Soekanto, 1990, kontak social berasal dari bahasa latin con atau cum bersama sama dan tango menyentuh, jadi artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak social baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala social hal ini bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan social terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus menyentuhnya. b. Komunikasi Komunkasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Perilaku dapat berupa pembicaraan, gerak badan, ekspresi wajah, sikap, dan perasaan-perasannya. Tafsiran terhadap perilaku seseorang menimbulkan reaksi terhadap oang tersebut. Oleh karena itu, komunikasi dapat didefenisikan sebagai suatu proses saling memberikan tafsirn atau arti terhadap tindakan atau perilaku orang lain. Suatu kontak yang tidak disertai adanya komunikasi bukanlah interaksi social. B. Modernisasi Menurut pengertian relatif, modernisasi berarti upaya yang bertujuan untuk menyamai standar yang dianggap moderen baik oleh masyarakat banyak maupun oleh penguasa. Definisi analisis berciri lebih khusus dari pada kedua definisi sebelumnya yakni melukiskan dimensi masyarakat moderen dengan maksud untuk ditanamkan dalam masyarakat tradisional atau masyarakat pra moderen Piort Sztompka, 2004 Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu arah perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat Phinisi Integration Review. Vol 32 Agustus 2020 141 dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Abdulsyani, 2009 1. Perkembangan Teknologi Komunikasi Seiring dengan perkembangan yang pesat di bidang teknologi komunikasi, pemahaman mengenai teknologi komunikasi banyak mendapat sorotan ahli komunikasi, salah satunya adalah Rogers, 1986 yang melihat bahwa teknologi komunikasi merupakan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai- nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses dan melakukan saling tukar informasi dengan individu lain. C. Perubahan Sosial Konsep perubahan sosial mencakup tiga gagasan yakni pertama, adanya perbedaan, dalam hal ini suatu keadaan berbeda dengan keadaan lainya yang telah mengalami perubahan. Kedua, terjadi pada waktu yang berbeda, yakni perubahan terjadi bukan dalam satu waktu yang bersamaan namun terjadi dalam waktu yang berbeda dengan jangka waktu tertentu. Ketiga, di antara keadaan sistem sosial yang sama Piotr Sztompka, 2011 Setiap masyarakat mengalami perubahan sepanjang masa. Perubahan itu ada yang samar, ada yang mencolok, ada yang lambat, ada yang cepat, ada yang sebagian atau terbatas, ada yang menyeluruh. Perubahan dapat berupa pergeseran nilai sosial, perilaku, susunan organisasi, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan dan wewenang dan sebagainya. Semua perubahan itu ada yang maju progress dan ada yang mundur Syahrial Syarbani, 2009 1. Faktor penyebab terjadinya pergeseran pola interaksi sosial a. Ketergantungan Smartphone Ketergantungan Smartphone Telepon Pintar Chris, 2011 menyatakan bahwa Smartphone adalah telepon yang menyatukan kemampuan- kemampuan terdepan, yang dapat berfungsi seperti komputer. Perkembangan Smartphone yang sangat pesat memunculkan kecenderungan kecanduan terhadap Smartphone. Indonesia merupakan sebuah negara dengan potensi Smartphone yang sangat besar. Cooper 2000 berpendapat bahwa kecanduan merupakan perilaku ketergantungan pada suatu hal yang disenangi, seseorang biasanya secara otomatis akan melakukan apa yang disukai pada kesempatan yang ada. b. Phubbing Phubbing berasal dari kata "phone" dan "snubbing", yang artinya adalah “Telefon” dan “Menghina” yang secara istilah menggambarkan tindakan menghina seseorang dalam lingkungan sosial dengan memperhatikan gawai, bukan berbicara dengan orang tersebut secara langsung Haigh, 2012. Istilah ini awalnya dikampanyekan oleh Macquarie Dictionary untuk mewakili masalah penyalahgunaan ponsel cerdas yang terus berkembang dalam situasi sosial Pathak, 2013. D. Masyarakat Majene 1. Masyarakat Masyarakat adalah sekelompok manusia yang bertempat tinggal di daerah tertentu dalam waktu yang relatif lama, memiliki norma-norma yang mengatur kehidupannya menuju tujuan yang dicita-citakan bersama, seperti yang ada dalam masyarakat. Dan di tempat tersebut anggota-anggotanya melakukan regenerasi. Serta manusia memerlukan hidup berkelompok sebagai reaksi terhadap keadaan lingkungan. Antara kehidupan manusia dan alam lingkungan terdapat gejala tarik menarik yang pokok persoalannya adalah sifat alam yang tidak memberikan kemudahan bagi kehidupan masyarakat, bentuk-bentuk ketidak mudahan tersebut terlihat dari sifat alam yang selalu berubah-ubah seperti cuaca atau iklim, kondisi geografis yang tidak sama dan sebagainya. Setiadi & Kolip, 2011 Paul. B. Harton mendefinisikan masyarakat secara panjang lebar. Menurutnya masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang relative mandiri, hidup bersama cukup lama, mendiami wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok tersebut. Di lain pihak ia mengatakan masyarakat adalah organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya Setiadi & Kolip, 2011. Masyarakat mandar kabupaten majene merupakan masyarakat yang tinggal di daerah yang di apit dengan pesisir pantai dan pegunungan. Majene adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang memiliki 8 kecamatan. Masyarakat Mejene tentuk banyak memiliki karakter yang berbeda Syahrah, dkk. Pergeseran Pola Interaksi Sosial… 142 dalam berinteraksi dengan individu lainnya baik buruknya perilaku seseorang tergantung dari pergaulan yang ia miliki. Masyarakat Majene sangat menjaga sikap dan perilaku nya disaat sedang berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Sebagian besar profesi masyarakat Majene adalah sebagai nelayan dan petani sebagai sumber kehidupan mereka sehari hari. D. Landasan Teori 1. Teori Modernisasi Teori modernisasi lahir di tahun 1950-an di Amerika Serikat, dan merupakan respon kaum intelektual terhadap perang dunia yang bagi penganut evolusi dianggap sebagai jalan optimis menuju perubahan. Modernisasi menjadi penemuan teori yang terpenting dari perjalanan kapitalisme yang panjang dibawah kepemimpinan Amerika Serikat. Teori ini lahir dalam suasana ketika dunia memasuki "Perang Dingin" antara negara-negara komunis dibawah pimpina Negara Sosialis Uni Soviet Rusia USSR. Perang dingain merupakan bentuk peperangan idiologi dan teori antara kapitalisme dan Sosialisme. Sementara itu gerakan sosialisme Rusia mulai mengembangkan pengaruhnya tidak saja di Eropa Timur, melainkan juga di negara-negara yang baru merdeka. Dengan demikian dalam konteks perang dingin tersebut, teori modernisasi terlibat dalam peperangan idiologi. Fakih, 2009. Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu arah perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Abdulsyani, 2009. 2. Teori Perubahan Piotr Sztompka Masyarakat bergerak dalam satu garis linear menuju satu titik tertentu dimulai dan tahap primitif savage, tradisional, sampai kemudian akan berada pada tahapan modern. Menurut Piotr Sztompka, 2011, proses perubahan sosial yang terjadi secara evolusi akan meninggalkan bekas yang tidak dapat dihapus dan meninggalkan pengaruh yang tidak terelakkan atas proses sosial selanjutnya. Menurut Piotr Sztompka, 2017 mengatakan bahwa “Inti teori evolusi adalah perubahan masyarakat dipandang mengarah dan bergerak dari bentuk primitif ke bentuk yang berkembang dari keadaan sederhana ke keadaan yang kompleks, dari tersebar ke terkumpul, dari homogen ke heterogen, dan dari keadaan kacau ke keadaan teratur. Gerakan ini adalah konsistensi dan tidak dapat dirubah, tidak ada keadaan masyarakat sebelumnya yang terulang kembali dengan sendirinya dan setiap keadaan yang kemudian adalah lebih tinggi pada skala kompleksitasnya dan terlebih diferensiasi ketimbang keadaan sebelumnya” Teori ini berkaitan dengan rencana penelitan ini dalam melihat proses perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, yakni bergesernya pola- pola interaksi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene. Dalam hal ini, perubahan sosial terjadi dalam proses yang panjang dan bertahap dari waktu ke waktu. Umumnya, perubahan sosial yang terjadi selalu memberikan dampak bagi perubahan selanjutnya. Tahapan perubahan sosial berjalan dari sesuatu yang sederhana menuju pada sesuatu yang kompleks. Kompleksitas tersebut pada akhirnya akan berubah, dan berujung pada keadaan harmonis dalam lingkungan masyarakat. METODE Pada penelitian ini metode peneltian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif kuslitstif. Tujuan penggunaan metode ini telah sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari penelitian yakni mendeskripsikan faktor penyebab, dan menganalisi bagaimana proses terjadinya pergeseran pola interaksi juga mengetahui dampak dari pergeseran pola interaksi social. Dalam menentukan informan teknik yang digunakan adalah purposive sampling, dimana purposive sampling merupakan pengambilan tekni dengan melihat kriteria terntentu yang sesuai dan di anggap paling tahu tentang kondisi lapangan atau mengetahui apa yang peneliti inginkan. Informan dalam penelitian ini ada 14 orang yang telah di anggap memenuhi kriteria, yakni informan yang berusia 21 tahun sampai dengan 50 tahun, yang menggunakan smartphone atau pun yang belum mengunakan smartphone serta bertempat tinggal di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penentian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yang pertama reduksi data, kedua penyajian data dan Phinisi Integration Review. Vol 32 Agustus 2020 143 yang ketiga penarikan kesimpulan Suryana, 2007. Teknik pengabsahan data menggunakan tekni triangulasi diantaranya yakni triangulasi waktu, trangulasi sumber, triangulasi teknik Moleong, 2000. Penelitian yang baik dapat menciptakan beragam sudut pandang dan pemikiran yang baru terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dimana pemikiran yang dihasilkan hasil selalu merasa kurang mencukupi dan terbuka untuk perubahan selanjutnya. Dengan kata lain hasil pemikiran melalui perubahan paradigma akan selalu bersifat relative, hal tersebut tergantung dari data dan fakta yang diperoleh dari fenomena yang real kemudian dianalisis berdasarkan kaidah keilmuan Agustang, 2011 HASILDAN PEMBAHASAN 1. Faktor penyebab terjadinya pergeseran pola interaksi sosial pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene Berdasarkan hasil penelitian mayoritas informan menyatakan bahwa faktor penyebab pergeseran pola interaksi ialah perkembangan tekhnologi yang semakin canggih yang mampu mengubah pola interaksi yang sebelumnya agak rumit yang dulunya ketika melakukan proses interaksi harus melakukan pertemuan atau mengirim surat yang memakan waktu yang cukup lama, dibandingkan pola interaksi saat ini yang semakin praktis tanpa melakukan kontak langsung atau waktu yang lama hal tersebut didukung oleh perkembangan tekhnologi yang semakin canggih seperti media sosial, media massa dan handphone. Selain daripada tehknologi, faktor lain yang mengakibatkan pergeseran pola interaksi ialah ketergantungan smartphone dan phubbing. Sering lupa waktu dan mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama kemudian perilaku kurang aktif berkomunikasi saat individu berada di tengah- tengah kontak social primer atau yang sifatnya langsung/tanpa perantara. Tumbull, 2010 mengemukakan bahwa seseorang yang banyak menghabiskan waktu untuk mengakses internet, maka dia hanya punya sedikit waktu untuk berkomunikasi dengan orang lain secara nyata. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa faktor yang merubah pola interaksi masyarakat itu karena ketergantungan smartphone dan perilaku phubbing. Seseorang khususnya anak jaman sekarang berubah pola prilakunya dalam hal berkomunikasi atau bercerita sambil memainkan handphone nya dan bahkan bebrapa anak yang mengabaikan hal- hal penting seperti makan dan mengaji hanya karena sibuk memainkan handphone nya. Jadi dari pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya faktor eksternal yang menjadi penyebab bergesernya pola interaksi sosial masyarakat Banggae kabupaten Majene ialahberkembangnya tehknologi yang semakin canggih baik di media massa Komputer, Tv, Koran, maupun media sosial/ jejaring sosial Instagram, whatsaap, facebook, alat- alat tehknologi tersebut mampu mengubah pola hidup baik pola perilaku maupun pola interaksi menjadi semakin mudah dan praktis. Teknologi saat ini sangat erat kaitannya dengan penggunaan internet pada masa ini dapat dilihat sebagai perantara yang bersifat global. Selain daripada itu faktor lain yang merupakan faktor internal yang dapat mengubah atau terjadinya pergeseran pola interaksi sosial masyrakat Banggae Kabupaten Majene ialah ketergantungan smartphone dan perilaku phubbing yang terjadi dikalangan remaja saat ini. Dewasa ini hampir tidak terlihat lagi orang-orang yang tanpa menggunakan handphone baik dari kalangan mudah maupun kalangan tua. Hadirnya ponsel cerdas ini yang dapat berfungsi seperti komputer, mampu mengalihkan perhatian tetap pada handphonnya ketika melangsungkan proses interaksi dengan orang sekitarnya. Perkembangan Smartphone yang sangat pesat memunculkan kecenderungan kecanduan terhadap Smartphone. Kecanduan atau ketergantungan pada suatu hal yang disenangi seseorang biasanya secara otomatis akan melakukan apa yang disukai pada setiap kesempatan yang ada. Smartphone tidak lagi hanya menjadi pelengkap saja bagi manusia, namun sudah menjadi kebutuhan pokok. Tidak sedikit kini seseorang merasa kebingungan bila jauh dari smartphonenya. 2. Proses terjadinya pergeseran pola ineraksi sosial pada Masyarakat Banggae Kabupaten Majene. Terkait masalah pergeseran atau perubahan yang terjadi di masyarakat baik dari pola interaksi, perilaku dan atau pemikirannya itu terjadi pada keadaan dan waktu yang Syahrah, dkk. Pergeseran Pola Interaksi Sosial… 144 berbeda. Hal tersebut merupakan suatu proses perubahan yang tidak bisa dihindari baik dari individu maupun masyarakat secara umumnya Piotr Sztompka, 2008 . Dimana suatu masyarakat itu sifatnya dinamis dalam artian tidak ada suatu masyarakatpun dengan kebudayaan tertentu yang sifatnya benar- benar statis atau tanpa menagalami perubahan, tergantung bagaimana proses menyikapi perkembangan zaman saat ini terutama pada teknologi yang sudah semakin canggih saat ini yang mampu merubah atau menggeser nilai- nilai kebudayaan yang sudah tertanam dalam diri seseorang maupun masyarakat secara umum, seperti pola pemikiran, perilaku dan bahkan menggeser pola interaksi antar manusianya. Hal tersebut terjadi pula pada msyarakat Banggae Kabupaten Majene, dimana pola ineraksi masyarakat dewasa ini sudah jauh berbeda dengan masyarakat dulu terutama dalam berkomunikasi atau berinteraksi antar individunya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan yang terjadi diantara sebelum dan setelah adanya teknologi. Sebelum adanya tekhnologi masyarakat setempat masih terjalin komunikasi yang baik dan menjaga kekompakan seperti malekukan gotong royong dan berkumpul sambil ngobrol. Sebelum adanya teknologi, masyarakat atau setiap individu juga akan saling berusaha untuk meluangkan waktu masing-masing untuk berkunjung dan mengetahui kabar mengisi waktu yang kosong. Sedangkan setelah hadirnya tekhnologi hampir tidak terlihat lagi kekompakan dalam hal bercerita langsung secara berkolompok melainkan orang- orang dijaman teknologi masing- masing sibuk dengan interaksi melalui gedgetnya baik media sosial maupun group- group dalam handphonnya 3. Dampak dari pergeseran pola interaksi sosial pada Masyarakat Banggae Kabupaten Majene. a. Dampak Positif Adapun dampak positif perkembangan tekhnologi saat ini yang mampu menggeser pola interaksi sosial dalam masyarakat, ialah sebagaimana yang dijelaskan oleh mayoritas informan bahwa terdapat tiga dampak positif dari perkembangan teknologi dan ketergantungan smartphone yang mampu menggeser pola interaksisosial pada masyarakat Banggae khususnya kalangan mudah dan pelajar yakni pertama mempermudah interaksi dan memperkaya saluran interaksi, kedua mempermudah akses informasi dan yangketiga memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan perkuliahan. b. Dampak Negatif Selain dari dampak positif dari perkembangan teknologi, juga terdapat beberapa dampak negatif seperti perkembangan teknologi mengakibatkan banyaknya waktu yang terbuang sia-sia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh mayoritas informan menyatakan bahwa 1 perkembangan teknologi saat ini sangat mengurangi waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan teman bahkan lingkungan sekitar karena nyaman dengan dunia maya dan segala tawaran- tawaran dari aplikasi smartphone, yang menciptakan hubungan komunikasi melalui berbagai akun sosial media seperti facebook, twiter, whatsaap dan lain sebagainya. 2 Kesulitan menyaring informasi itu juga dipengaruhi oleh semangat para pengguna media sosial untuk membagi informasi sehingga akses informasi dari satu orang ke orang yang lain itu terasa sangat cepat disertai dengan motif yang berbeda sehingga para konsumen informasi tidak sempat untuk memilah informasi mana yang benar dan mana yang salah hoax, 3 lunturnya sopan santun dan tatakrama akibat dari penggunaan gedged atau smartphone yang belebihan seperti ungkapan para informan yang memaparkan tentang hilangnya nilai- nilai kebudayaan lokal seperti sipakatau itu sudah terkikis oleh era milenial. Seperti ketika melakukan interaksi dengan orang yang lebih tua tidak bertatap muka secara langsung melaikan terkadang kita berbicara sambil memandangi Hp yang dalam genggaman. Luntur bahkan memudarnya tatakrama dalam kehidupan kita sehari- hari juga karena tekhnologi. Sebab teknologi itu ciptaan dunia barat untuk menyebar luaskan kebudayaan mereka yang bersifat individualisme dan liberalisme yang nota banennya bertentangan dengan kebudayaan lokal kita, yang sarat akan nuansa kekompakan, loyalitas dan solidaritas yang tinggi. Pembahasan Kabupaten Majene terdiri 8 Kecamatan salah satunya adalah Kecamatan Banggae dengan luas wilayah Kecamatan tersebut adalah 25,15 km2. Kecamatan Banggae terdiri dari 8 kelurahan/desa. Phinisi Integration Review. Vol 32 Agustus 2020 145 Untuk menjelaskan dan memaparkan hasil penelitian yang diilakukan peneliti, maka peneliti akan membahas mengenai data- data yang diperoleh dari lokasi penelitian, yakni 1. Faktor penyebab terjadinya pergeseran pola interaksi sosial pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene. Pada pembahasan ini akan dijelaskan mengenai faktor- faktor yang menjadi penyebab bergesernya pola interaksi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene. Berdasarkan observasi dan penelitian yang dilakukan, mayoritas informan menyatakan bahwa penyebab terjadinya pergeseran pola interaksi dalam masyarakat terdiri dari dua faktor yakni 1 faktor ekternal perkembangan gteknologi, lahirnya alat- alat canggih seperti smartphone atau telekomunikasi yang mampu menghubungkan antar manusia melalui jejaring social tanpa melalui tatap muka. 2 faktor internal ketergantungan smartphone dan perilaku phubbing. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat saat ini sudah menggunakan smartphone baik dikalangan anak- anak maupun kalangan orang tua. Hal tersebut disebabkan karena perkembangan teknolgi di era moderen saat ini, kemudian harga smartphone yang terjangakau dan menawarkan beragam aplikasi yang menarik didalamnya, membuat mayoritas masyarakat menjadi candu akan teknologi canggih saat ini yang serba instan. Perbedaan cara interaksi juga dipengaruhi oleh cara hidup serta bentuk masyarakat yang membentuk budaya karena perkembangan teknologi sebagai suatu alat interaksi Joseph Straubhaar Simangungsong & benedictus arnold, 2011 Sikap yang ditunjukkan para informan menunjukkan kesesuaian teori moderniasi. Modernisasi adalah suatu proses tranformasi dari sutu arah perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. 1965 mengemukakan bahwa modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra moderen dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri-ciri negara barat yang stabil. 2. Proses terjadinya pergeseran pola ineraksi sosial pada Masyarakat Banggae Kabupaten Majene. Sikap yang ditunjukkan para informan menunjukkan kesesuaian teori perubahan social Piotr Sztompka. Menurut Piotr Sztompka, 2008 perubahan social itu terjadi pada tiga aspek yaitu pertama, terjadi pada suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya, kedua, terjadi pada waktu yang berbeda, dan yang ketiga itu terjadi diantara keadaan sistem social yang sama. Teori ini berkaitan dengan rencana penelitan ini dalam melihat proses perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, yakni bergesernya pola- pola interaksi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene terjadi diantara pra digital dan pasca digital, dimana msyarakat sebelumnya tergolong sederhana menjadi masyarakat yang berkembang karena mengikuti zaman teknologi saat ini yang disebut zaman for point zero. Dalam hal ini, perubahan sosial terjadi dalam proses yang panjang dan bertahap dari waktu ke waktu. Umumnya, perubahan sosial yang terjadi selalu memberikan dampak bagi perubahan selanjutnya. Suatu sistem sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu berpedoman pada norma- norma sosial. Menurut Lawang dalam Abdulsyani, 2009 inti pada setiap sistem sosial adalah adanya hubungan timbal balik yang konstan. Konstan adalah pengulangan repetisi dari serangkaian tindakan sosial yang sebelumnya pernah ada dan bersifat sama. Dengan demikian, dalam sistem sosial terdapat prinsip- prinsip tertentu yang berhubungan dengan keberagaman anggapan tentang kebenaran, sehingga keseimbangan hubungan sosial kelompok dapat lebih terjamin. Berdasarkan hasil observasi dan penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa sebelum adanya teknologi proses interaksi antar masyarakat hanya dapat dilakukan melalui tatap muka atau saling berkunjung antara yang satu dengan yang lain, kemudian sumber informasi pun sangat minim, kemudian untuk mengetahui keadaan seseorang yang berada pada jangkauan yang jauh membutuhkan waktu yang lama. Berbeda dengan keadaan pasca teknologi saat ini, dapat kita lihat bahwa Smartphone memungkinkan para informan lebih mudah menjalin interaksi Syahrah, dkk. Pergeseran Pola Interaksi Sosial… 146 dengan teman yang berada di tempat yang jauh hingga teman yang sudah lama tidak diketahui keberadaanya, hal ini mungkin dilakukan melalui media sosial. Berdasarkan hasil temuan beberapa informan tanpa sadar telah menciptakan realitasnya sendiri yang justru lebih nyaman menjalin pertemanan yang dimulai dari dunia maya pada sebuah media sosial, hal ini dikarenakan di media sosial sangat memungkin para informan menemukan teman dengan kriteria yang ia inginkan secara spesifik. Perubahan yang terjadi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene terutama dalam pola interaksinya yang mulai bergeser itu melalui proses perkembangan zaman, dimana masyarakat yang dulunya berinteraksi secara intens atau berlangsung secara tatap muka saja dan komunikasi dulu bisa terhambat karena jarak. Berbeda dengan keadaan sekarang setelah berkembangnya teknologi terutama hadirnya telpon dan jaringan internet yang dapat mempermudah komunikasi walaupun tanpa melakukan tatap muka atau kunjungan secara langsung, dan walaupun jarak yang jauh sudah tidak menjadi kendala lagi karena adanya tekhnologi seperti handphone yang bias menghubungkan tanpa batas. Jadi secara garis besar proses pergesesan pola interaksi yang terjadi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene itu terjadi diantara keadaan dan waktu yang berbeda sehingga dimana masyarakat sebelumnya tergolong sederhana menjadi masyarakat yang berkembang karena mengikuti zaman teknologi saat ini yang disebut zaman for point zero. Terkait masalah pergeseran atau perubahan yang terjadi di masyarakat baik dari pola interaksi, perilaku dan atau pemikirannya itu terjadi pada keadaan dan waktu yang berbeda. Hal tersebut merupakan suatu proses perubahan yang tidak bisa dihindari baik dari individu maupun masyarakat secara umumnya Piotr Sztompka, 2008 3. Dampak dari pergeseran pola interaksi sosial pada Masyarakat Banggae Kabupaten Majene. Sepasang fenomena yang dewasa ini menjadi sorot dalam perkembangan zaman tengah berubah menjadi gaya hidup yang digandrungi abad ini. Teknologi dan komunikasi. Keduanya berkolaborasi dengan sangat dinamis dan banyak membuat perubahan yang signifikan bagi banyak orang di dunia. Sifat, pola pikir, bahkan hingga tingkah laku. Tidak dapat dipungkiri komunikasi merupakan salah satu unsur penting yang mendukung bagaimana manusia dapat melangsungkan kehidupan sehari-hari di lingkungan sosialnya. Tanpa komunikasi rasanya nihil manusia dapat bertahan dan menunaikan saat ini berevolusi dengan dukungan teknologi yang terus berkembang dan maju. Segala efisiensi berkomunikasi dapat dijangkau dengan teknologi komunikasi. sebagaimana handphone berkembang dan memudahkan gaya berkomunikasi dengan beragam fitur canggihnya, lalu internet yang kini menggeser posisi tuhan bagi banyak urban society yang mobilitasnya begitu membutuhkan fasilitas networking yang kuat. Banyak komunikasi natural yang bergeser dengan hadirnya media virtual yang menjembatani komunikasi saat ini menimbulkan berbagai dampak, baik dari dampak yang sifatnya positif maupun yang sifatnya negatif. Bergesernya pola interaksi sosial pada masyarakat Banggae yang didasari oleh berkembangnya teknologi dan adanya ketergantungan smartphone juga menimbulkan berbagai dampak yakni dampak positif dan negatif, yakni 1 dampak positif Pertama, mempermudah interaksi dan memperkaya saluran interaksi, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, mayoritas informan menyatakan bahwa hadirnya teknologi sangat membantu dan melancarkan komunikasi antar sesam manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perantara smartphone, Smartphone memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain secara tidak langsung walaupun dengan jarak yang jauh. Menurut Gillin dan Gillin interaksi sosial merupakan hubungan- hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan orang-orang perorangan, antara kelompok- kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia Soekanto & Sulistyowati, 2013 Kedua mempermudah akses informasi. Fitur- fitur khas Smartphone adalah seperti berikut walaupun tidak terbatas pada hal ini layar sentuh, system operasi, adanya koneksi ke internet e-mail dan menjelajah Web, mampu ditambah Software, Software penjadwalan, kamera, manajemen kontak, kemampuan membaca dokumen bisnis seperti PDF dan Microsoft Office Ali, 1999 Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, Phinisi Integration Review. Vol 32 Agustus 2020 147 mayoritas informan menunjukan bahwa akses informasi melalui Smartphone dapat diperoleh melalui berbagai cara seperti mengakses informasi melalui berbagai media sosial seperti facebook, whatsaap dan sejenisnya, hingga melalui website online yang dapat dibuka menjadi lebih dari satu halaman web dalam satu waktu. Ketiga kemudahan memenuhi kebutuhan perkuliahan perguruan tinggi. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian yang telah dilakukan, Smartphone dianggap sebagai alat yang menajadi sarana penunjang yang memudahkan para informan memenuhi kebutuhan perkualiahannya. Pemenuhan kebutuhan perkuliahan yang dapat ditunjang melalui Smartphone seperti diskusi yang dapat dilakukan melalui berbagai media sosial dalam Smartphone, saling berkirim file untuk tugas kuliah, maupun untukmengakses berbagai informasi dunia perkuliahan. 2 Dampak negatif Pertama, waktu yang terbuang sia- sia. Sebagai generasi muda tentunya dituntut untuk selalu produktif dan meningkatkan kemampuannya dalam segala bidang, namun di sisi lain karena banyak hal yang dapat dilakukan secara bersama- sama dalam waktu singkat justru menjadikan seseorang malas berusaha. Produktivitas seseorang pun menurun akibat waktu yang terbuang sia- sia untuk bermain Smartphone dan melakukan hal yang tidak begitu penting. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa perkembangan teknologi saat ini juga sangat mengurangi waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan teman bahkan lingkungan sekitar karena nyaman dengan dunia maya dan segala tawaran- tawaran dari aplikasi smartphone, yang menciptakan hubungan komunikasi melalui berbagai akun sosial media seperti facebook, twiter, whatsaap dan lain sebagainya. Dapat memungkinkan kurangnya waktu untuk bertemu dan komunikasi secara langsung. Kedua, sulitnya menyaring informasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, mayoritas informan menunjukan bahwa berbagai akses informasi atau memfilteralisasi informasi karena arusnya penyebaran informasi dimedia sosial yang sangat cepat. Dari begitu banyaknya informasi yang beredar dapat membuat kita kesulitan dalam menentukan mana informasi yang benar- benar real dengan dunia nyata atau hanya simulasi semata yang sangat rentang menimbulkan kesalah pahaman. Berbagai situs online pun dapat dinikmati secara bebas seperti tanpa perlindungan khusus. Perlindungan khusus di sini berarti pembatasan akses yang mungkin bisa dibatasi untuk beberapa kalangan umur tertentu. Bahkan anak di bawah umur pun seringkali dengan bebas mengakses situs online yang seharusnya tidak pantas untuk kalangan umurnya. Transparannya informasi yang memungkinkan seseorang berhak menerima dan berbagi informasi kepada siapapun tidak jarang menimbulkan hal negatif. Ketiga, lunturnya sopan santun dan tata krama dalam berinteraksi. Kaedah sopan santun dan tata krama didasarkan atas kebiasaan, kepatutan atau kepantasan yang berlaku dalam masyarakat Sudikno. 2003. Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa Smartphone berdampak terhadap lunturnya sopan santun dan tata krama dalam berinteraksi. Beberapa informan mengaku akan tetap memainkan Smartphone-nya ketika mereka berinteraksi face to face dan berada dalam satu tempat dengan lawan bicara. Simmel memberikan suatu konsep tentang masyarakat melalui interaksi sosial timbal-balik. Pendekatan Simmel lebih kepada pengidentifikasian dan penganalisisan bentuk-bentuk yang berulang atau berpola sosiasi. Dalam hal ini, sosiasi diartikan sebagai proses terjadinya masyarakat yang merupakan interaksi timbal balik. Melalui proses ini, individu saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya Johnson, 1994. Simmel memandang bahwa interaksi itu memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Salah satu teori yang dikemukakan oleh Simmel terkait dengan interaksi adalah teori Simmel mengenai “masyarakat sebagai proses interaksi”. Menurut pandangannya, masyarakat dapat terbentuk karena adanya interaksi bukan adanya kelompok orang yang hanya diam. Menurut Simmel dalam interaksi tidak mementingkan beberapa jumlah orang yang berinteraksi yang penting adalah adanya interaksi. Jadi, melalui interaksi timbal balik, antara individu dengan individu lainnya dapat saling berhubungan dan mempengaruhi sehingga akan memunculkan masyarakat Johnson, 1994. Simmel tertarik untuk mengisolasikan bentuk atau pola dimana proses interaksi itu dapat dibedakan dari isi kepentingan dan tujuan atau maksud tertentu yang sedang dikejar melalui interaksi. Penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya oleh Cahya Bintang Yulianto dengan Pola interaksi sosial antara masyarakat Syahrah, dkk. Pergeseran Pola Interaksi Sosial… 148 perumahan dengan masyarakat lokal di desa panggungharjo sewon bantul yogyakarta. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pertama pola interaksi sosial antara masyarakat perumahan dengan masyarakat lokal adalah interaksi timbal balik yang saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Kegiatan keagamaan seperti pengajian, Sholat Jum’at berjama’ah dan juga Sholat Tarawih dan kegiatan sosial seperti kerja bakti, pertemuan RT dan kegiatan olahraga merupakan media interaksi yang baik antar masyarakat perumahan dengan masyarakat lokal. Kedua Adapun pengaruh dari interaksi sosial antara masyarakat perumahan dengan masyarakat lokal di Desa Panggungharjo adalah adanya keikut sertaan masyarakat lokal dalam kegiatan di perumahan begitu pula sebaliknya. Ketiga Kesimpulan dari penelitian ini adalah tercipta pola interaksi yang harmonis antar masyarakat perumahan dengan masyarakat lokal. Dan penelitian yang dilakukan oleh Diah Agil Saputri dan Puji Lestari meneliti tentang “Pergeseran Interaksi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dengan Lingkungan Teman Sebaya Melalui Smartphone”Hasil penelitian ini menunjukkan faktor pendorong ketergantungan mahasiswa UNY terhadap Smartphone meliputi faktor internal kebutuhan primer, kebutuhan berinteraksi, dan meningkatnya kepercayaan diri, dan faktor eksternal gaya hidup, harga Smartphone yang terjangkau, lingkungan sekitar, dan kecanggihan Smartphone. Ketergantungan terhadap Smartphone menimbulkan beberapa dampak yang meliputi dampak positif mempermudah interaksi dan memperkaya saluran interaksi, mempermudah akses informasi, dan kemudahan memenuhi kebutuhan pekuliahan dan dampak negatif tingginya resiko kesalahpahaman, waktu yang terbuang sia- sia, sulitnya menyaring informasi, dan lunturnya sopan santun dan tata krama dalam berinteraksi. Secara garis besar telah terjadi pergeseran interaksi mahasiswa UNY dengan teman sebayanya, hal ini dapat dilihat dari adanya pergeseran tradisi berbicara yang berkaitan dengan interaksi langsung secara tatap muka face to face bergeser menjadi interaksi tidak langsung melalui perantara. Dengan melihat hasil dari penelitian relevan yang dilakukan oleh kedua peneliti tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama yang berjudul “ Pergeseran Pola Interaksi Sosial Studi Pada Masyarakat Banggae Kabupaten Majene “. Adapun menjadi pembeda dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengkaji apa yang menjai faktor penyebab pergeseran pola interaksi sosial pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene, dan bagaimana proses pergeseran pola interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene. Serta peneliti juga ingin mengkaji bagaimana dampak pergeseran pola interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene. SIMPULAN DAN SARAN Faktor yang menjadi determinan terjadinya pergeseran pola interaksi pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene, terdiri dari dua. pertama, faktor eksternal perkembangan teknologi perkembangan teknologi. Kedua, faktor internal ketergantungan smartphone dan perilaku phubbing yang terjadi dikalangan remaja saat ini. Proses terjadinya pergeseran pola ineraksi sosial pada Masyarakat Banggae Kabupaten Majene, terjadi diantara keadaan dan waktu yang berbeda pra digital-pasca digital. Dampak ketergantungan masyarakat Banggae Kabupaen Majene terhadap Smartphone yang dapat menggeser pola interaksinya dikelompokan menjadi dua yakni, pertama, dampak positif mempermudah interaksi dan memperkaya saluran interaksi, mempermudah akses informasi, dan kemudahan memenuhi kebutuhan perkuliahan. Kedua, dampak negatif dari ketergantungan terhadap Smartphone meliputi waktu yang terbuang sia- sia, sulitnya menyaringinformasi, dan lunturnya sopan santun dan tata krama dalam berinteraksi. Ditengah tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih dan modern di zaman ini, diharapkan kepada orang tua untuk lebih ketat memberikan pengawasan terhadap anak-anak mereka dalam hal ini penggunaan teknologi seperti hp. Agar tidak terjerumus pada perilaku yang kurang baik yang di sebabkan oleh canggih dan modern nya teknologi yang ada pada zaman ini. Dari hasil penelitian ini maka disarankan 1 Dengan adanya pergeseran pola interaksi sosial yang terjadi pada generasi milenial ini yang di sebabkan oleh teknologi, harusnya orang tua memberikan pemahaman yang lebih pada anak nya agar tidak meninggalkan budaya-budaya lama yang lebih dulu ada jauh sebelum teknologi Phinisi Integration Review. Vol 32 Agustus 2020 149 muncul. Seperti budaya saling menghargai; 2 Interaksi sosial yang secara langsung harusnya masih tetap di pertahankan terutama pada anak muda/ mahasiswa generasi melenial yang sekarang ini yang terkadang mengabaikan lawan bicaranya ketika melakukan interaksi sosial pada teman atau bahkan orang tua sekalipun. Agar dapat mempertahankan budaya sipaq mandar yakni macoa kero, macoa gau, macoa loa; 3 Ditengah tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih dan modern di zaman ini, Diharapkan kepada orang tua untuk lebih ketat memberikan pengawasan terhadap anak-anak mereka dalam hal ini penggunaan teknologi seperti hp. Agar tidak terjerumus pada perilaku yang kurang baik yang di sebabkan oleh canggih dan modern nya teknologi yang ada pada zaman ini. Dan orang tua juga harus lebih ketat mengontrol setiap aplikasi yang telah di download oleh anaknya agar tidak sembarangan menerima informasi yang ada di media sosial yang belum jelas kebenarannya. DAFTAR RUJUKAN Abdulsyani. 2009a. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. PT Bumi Aksara. Abdulsyani. 2009b. sosiologi stematika teori dan terapan. PT Bumi Aksara. Abrar, A. N. 2003. Teknologi Komunikasi Perspektif Ilmu Komunikasi. LESFI. Agustang, A. 2011. Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Suatu Tinjauan Kritis. Andira Publisher. Ali, Z. 1999. memanfaatkan beragam perangkat teknologi digital. Chris, B. 2011. Cultural Studies. Kreasi Wacana. W. 1965. Social Verandering dalam Social Change. Fakih, M. 2009. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Insistpress. Johnson. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Moderen. PT Gramedia Pustaka Utama. mc luhan. 1966. redaksi driyarkara. Moleong, J. L. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Rogers, E. M. 1986. Communication Technol- ogy The New Media in Society. The Free Press. Setiadi, E. M., & Kolip, U. 2011. Pengantar Sosiologi. Prenada Media Group. Simangungsong, & benedictus arnold. 2011. Evolusi saluran interaksi di era internet. Soekanto, S. 1982. SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR. Pt Rajagrafindo Persada. Soekanto, S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo. Soekanto, S., & Sulistyowati, B. 2013. sosiologi suatu pengantar. Rajawali Pers. Suryana, A. 2007. Tahap-tahap Penelitian Kualitatif. Mata Kuliah Analisis Data Kualitatif, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Univeristas Pendidikan Indonesia, Bandung. Syahrial Syarbani, R. 2009. Dasar-dasar Sosiologi. Graha Ilmu. Sztompka, P. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Prenada. Sztompka, P. 2008. sosiologi perubahan sosial. Kencana. Sztompka, P. 2011. Perubahan Sosial. Prenada. Sztompka, P. 2017. sosiologi perubahan sosial. Prenada. Tumbull. 2010. perilaku phubbing sebagai karakter remaja generasi z. ... Just as the process of interaction gives birth to a positive influence, inevitably, there is also a negative influence, namely [7]. ...... The requirement of social interaction is the existence of social contact and communication, the social interaction is only possible if two conditions are met, namely the existence of social contact and communication Hazani, 2020. Social contact occurs through social phenomena such as talking to other people either face to face or through intermediaries, while communication is an action between two or more parties who have a relationship in the form of giving each other an interpretation of the message conveyed by each party Mustadjar & Agustang, 2020. The subject has met the requirements of social interaction, he can say hello when entering class and say good morning even though only to his class teacher. ...Fitri Siti SundariAsep SupenaThe purpose of this study was to analyze efforts to teach social interaction interactions to autistic children in inclusive elementary schools. The research method used is narrative inquiry. Research subjects are children with autistic barriers in inclusive primary schools. Subjects have difficulty controlling behavior, tend not to pay attention to their interlocutor when interacting, and display repetitive behavior, moving their fingers, shouting, laughing for no apparent reason, and tantrums. Assessment of the social interaction ability of children with autistic barriers can be seen from eye contact, facial expressions, repetitive or odd movements that are less focused, lack of ability to play with friends, and emotional states such as crying or sudden anger. The form of interaction of autistic children in inclusive elementary schools leads to a form of cooperation. Subjects often work on assignments with their study groups, even though the subjects have not been able to express ideas but the subjects can help if their group friends need help. The teacher's teaching strategy in social interaction is to encourage and motivate subjects to interact with their peers. Teachers and parents work together to provide some therapy to help the subject when facing problems. The task of the assistant teacher is to help the subject complete the task according to his ability. The way to teach language and communication to the subject is by always communicating with the subject on various occasions and if speaking, it must be spoken research aims to analyze and explain hegemonic social relation in outsourcing practice in Makassar city concerning; 1 the causes of hegemonic social relation among actorss of user, provider and laborer, 2 the patterns and types of hegemonic social relation, and 3 the social and economic impacts of hegemonic social relation. This research employs the kind of descriptive research with qualitative approach. The result of this study gives more clear and deeper describe concerning many kinds of meaning which are behind the fact so that this research uses phenomenological method with perspective interpretative. While the phenomenon is outsourcing practice in Makassar city. The result of this research shows that the social relation among actors user, provider and laborer in outsourcing practice in Makassar city is not just an ordinary economic relation but it is a veiled power relation which constructs a hegemonic social relation. The hegemonic social relation is caused by some factors, namely; a unlimited authority owned by user, b closed management applicated by provider, c laborer’s less bargaining position, and d lost government intervention. The four causes create the patterns and types of hegemonic social relation in outsourcing practice, namely; 1 absolute hegemony by user toward provider and laborer like, job outsourcing job transfer, job responsibility transfer, and the use of manpower and more work time, 2 semi-hegemony by provider toward laborer by action of transferring laborer from one user to others, and 3 absolute hegemonized toward laborer by both user and provider through the use of laborer’s work power by user, outsourcing of laborer from one user to others done by provider. the fact, outsourcing practice benefits the captilists user and provider, on the contrary, it harms the application of good governance within governance prerequisite that cannot be left out is the participation of the community in public policy. The main prerequisites were when the Government implemented the autonomous region with the principle of decentralization, community participation. It involves all aspects of the implementation of the development in areas starting from planning to supervision. Participatory governance is governance putting citizens or non-government as an individual or organization as a viable social stakeholder in making public policy that has just dominated the Government. Model of participatory governance policy in the primary health services is eligible to be developed by optimizing and strengthening cooperation intersectional, increasing the motivation of health workers as well as eliminating social and cultural barriers in the ini menelaah tentang pekerja anak informal yang putus sekolah di Kota Makassar. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang fenomena putus sekolah di kalangan pekerja anak. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah faktor-faktor non ekonomi aspirasi, akses, dan layanan pendidikan yang turut mendorong terjadinya putus sekolah di kalangan pekerja anak. Faktor ekonomi dengan alasan biaya pendidikan yang sangat mahal menjadi kurang polpuler dengan adanya berbagai program pemerintah yang meringankan bahkan membebaskan biaya pendidikan dasar. Setelah sekian lama program tersebut diimplementasikan, ternyata angka putus sekolah masih tetap signifikan. Patut diduga bahwa faktor perspektif individual aspirasi dan perpektif persekolahan akses dan layanan pendidikan turut memberi andil yang cukup besar terhadap keputusan pekerja anak meninggalkan ini bertujuan untuk membedah perspektif teoritik pertukaran sosial elite politik pemilihan kepala daerah di Provinsi Gorontalo. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan retrospektif. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan antara lain Pertama, relasi pertukaran sosial elite politik merupakan situasi strategis yang saling bergantung, saling membutuhkan, dan sama-sama saling menguntungkan sekaligus sebagai suatu upaya konsolidasi kekuatan untuk mencapai keterpilihan/kemenangan dalam momentum pemilihan umum kepala daerah. Kedua, pola pertukaran sosial didasarkan pada sejumlah potensi kepemilikan sumber daya elite baik figur, finansial, maupun kekuatan sosial yang menjadi bahan pertimbangan partai politik dalam menentukan dan memberikan restu/rekomendasi partai kepada pasangan calon kepala daerah. Ketiga, strategi pertukaran sosial adalah bagaimana elite politik memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai kemenangan dalam kontestasi pemilihan kepala daerah. Keempat, implikasi sosiologis adalah bagaimana interaksi sosial politik itu berlangsung dalam kehidupan masyarakat pasca pemilihan calon kepala daerah. Apakah masyarakat terkotak-kotak, menimbulkan gesekan dan bagaimana upaya meredusir potensinya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proses suksesi kepala daerah, partai politik memanfaatkan figur pasangan calon untuk mengukuhkan pengaruh politisnya untuk mendulang dukungan dari masyarakat voters. Walaupun pada faktanya pasangan calon kepala daerah, voters, dan partai politik tidak memiliki kedekatan hubungan baik secara ideologis maupun development dan modernisasi yang kini menjadi the mainstream teori dan praktek perubahan sosial di Indonesia, belum dapat menciptakan dunia yang secara mendasar lebih baik dan lebih adil Andi Agustang Shermina OruhSuatu hari Alice sampai di jalan bercabang dan melihat kucing Cheshire di sebuah pohon. “Aku harus lewat jalan mana?” tanyanya. Jawabannya adalah pertanyaan “Kau mau kemana?” “Aku tidak tahu,” jawab Alice, “kalau begitu, “kata kucing itu, “jalan mana pun tidak ada bedanya.” Covey, 2010Pendidikan merupakan hal fundamental untuk membangun bangsa. Melalui pendidikan terjadi suatu proses transformasi nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Karena itu, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sistem pendidikan yang dianut. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak luput dari upaya mencari format dan sistem pendidikan yang tepat sesuai dengan potensi wilayah dan budaya bangsa sendiri. Keinginan kuat untuk sejajar dengan negara maju lainnya, terus diupayakan, namun dengan tetap mempertahankan jatidiri bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika. Namun dalam proses perjalanan yang cukup panjang, ternyata bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah dan konflik sehingga keinginan untuk maju dengan berlandaskan jatidiri bangsa sendiri belum dapat tercapai, bahkan cenderung sebaliknya, sudah tidak mencapai kemajuan yang berarti, diiringi pula oleh krisis moral yang sudah berada pada titik yang cukup stematika teori dan terapanAbdulsyaniAbdulsyani. 2009b. sosiologi stematika teori dan terapan. PT Bumi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Suatu Tinjauan KritisA AgustangAgustang, A. 2011. Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Suatu Tinjauan Kritis. Andira beragam perangkat teknologi digitalZ AliAli, Z. 1999. memanfaatkan beragam perangkat teknologi Verandering dalam Social ChangeW MooreMoore, W. 1965. Social Verandering dalam Social Penelitian KualitatifJ L MoleongMoleong, J. L. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Technology The New Media in SocietyE M RogersRogers, E. M. 1986. Communication Technology The New Media in Society. The Free saluran interaksi di era internetSimangungsongSimangungsong, & benedictus arnold. 2011. Evolusi saluran interaksi di era internet. Soekanto, S. 1982. SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR. Pt Rajagrafindo Suatu PengantarS SoekantoSoekanto, S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Syahrial SyarbaniSyahrial Syarbani, R. 2009. Dasar-dasar Sosiologi. Graha perubahan sosialP SztompkaSztompka, P. 2017. sosiologi perubahan sosial. Prenada.
lain individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang saling timbal balik (Walgito dalam Sunaryo, 2002). Interaksi sosial sangat penting bagi remaja, karena apabila seorang remaja tidak memiliki kemampuan untuk berinteraksi sosial atau bahkan tidak dapat berinteraksi, disadari atau tidak hal ini akan
- Faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat terdiri dari 4 macam, mulai dari perbedaan individual hingga perubahan sosial yang terlalu sosial adalah proses untuk mendapatkan kekuasaan dalam masyarakat. Konflik sosial terjadi ketika ada individual atau kelompok yang saling bertentangan dalam interaksi. Faktor penyebab konflik sosial meliputi perbedaan perorangan, kebudayaan, kepentingan, dan perubahan sosial yang terlalu gejala sosial, konflik merupakan hal yang wajar terjadi dalam setiap masyarakat. Ini terjadi karena setiap individual atau kelompok memiliki keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan, kekuasaan, prestise, atau dukungan sosial. Namun, tiap individual atau kelompok itu memiliki persamaan sekaligus perbedaan dengan individual atau kelompok lain dalam masyarakat. Persamaan dan perbedaan itulah yang dalam tataran tertentu, ketika dihadap-hadapkan, dapat menimbulkan individual atau kelompok punya keinginan yang sama dengan individual/kelompok lain, sedangkan di sisi lain keinginan tersebut adalah sumber daya yang langka, lahirlah kompetisi. Ketika individual atau kelompok punya keinginan berbeda dengan individual/kelompok lain, maka lahirlah perselisihan. Pengertian Konflik Sosial Soerjono Soekanto mendefinisikan konflik sebagai proses sosial oleh individual atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan, disertai dengan ancaman dan/atau Lawang menyebut konflik sosial sebagai perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan dengan tujuan memperoleh keuntungan sekaligus menundukkan A. Coser berpendapat bahwa konflik adalah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang sifatnya langka dengan maksud menetralkan, mencederai atau melenyapkan sifatnya, bentuk konflik sosial dapat dibedakan menjadi konflik destruktif dan destruktif dipahami muncul karena adanya perasaan tidak senang, benci, atau dendam oleh seseorang atau kelompok terhadap pihak lain. Dalam konflik destruktif, yang terjadi adalah bentrokan konflik konstruktif muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok yang ada dalam masyarakat ketika menghadapi masalah. Dari konflik ini, lahir konsensus yang menghasilkan itu, Lewis A. Coser membedakan konflik jadi dua bentuk, yaitu konflik realistis dan konflik realistis berasal dari kekecewaan indvidual/kelompok atas tuntutan dan perkiraan kentungan yang terjadi dalam hubungan sisi lain, konflik non-realistis tidak berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonistis bertentangan, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketengangan, setidaknya dari salah satu pihak yang praktiknya, dalam sebuah situasi, bisa saja terjadi percampuran elemen konflik realistis dengan menurut Max Weber, konflik muncul dari keberadaan stratifikasi sosial dalam masyakat. Setiap stratifikasi tersebut merupakan posisi yang pantas diperjuangkan manusia dan kelompoknya. Hubungan sosial yang menjadi usaha untuk mendapatkan posisi tinggi di dalam masyarakat. Dalam teori konfliknya, Weber mengemukakan bahwa kekuasaan memiliki arti penting untuk setiap tipe hubungan sosial. Kekuasaan menjadi penggerak dinamika sosial yang menempatkan individu atau kelompok dapat dimobilisasi atau memobilisasi. Akibat dari kekuasaan dan kepentingannya, secara bersamaan dapat memunculkan konflik. Konflik sosial ini umumnya terjadi kombinasi pentingan dari setiap struktur sosial yang memunculkan dinamika Marx sering kali menjadi tokoh utama dalam berbagai pembahasan terkait teori konflik sosial. Karl Marx memandang teori konflik sebagai suatu bentuk pertentangan kelas. Dari sudut pandang itu, ia memperkenalkan konsep struktur kelas di masyarakat. Teori Marx melihat masyarakat sebagai arena ketimpangan inequality yang dapat memicu konflik dan perubahan sosial. Marx menilai konflik di masyarakat berkaitan dengan adanya kelompok yang berkuasa dan dikuasai. Di teori Marx, konflik kelas dipicu oleh pertentangan kepentingan ekonomi. Selain itu, setidaknya ada 4 konsep dasar dalam teori ini Struktur kelas di masyarakat; Kepentingan ekonomi yang saling bertentangan di antara kelas yang berbeda; Adanya pengaruh besar dilihat dari kelas ekonomi terhadap gaya hidup seseorang; Adanya pengaruh dari konflik kelas terhadap perubahan struktur sosial. Faktor Penyebab Konflik Sosial Berdasarkan laman Rumah Belajar Kemdikbud, terdapat setidaknya 4 faktor penyebab konflik sosial yaitu perbedaan antar-individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial yang terlalu Perbedaan IndividualSetiap manusia adalah individu unik karena tidak pernah ada kesamaan mutlak antara seseorang dengan orang terjadi interaksi antarindividu, terjadilah perbedaan perasaan, pendapat, tujuan, dan keinginan yang menimbulkan konflik sosial. Setiap pihak yang berkonflik akan berusaha melenyapkan lawannya, baik secara simbolik maupun tidak untuk dapat memenangkan contoh adalah pesta musik yang dilakukan pada malam hari di sebuah kampung. Sebagian individu akan terhibur dengan pesta musik tersebut. Namun, anggota masyarakat lain, yang mungkin memiliki bayi kecil atau yang hanya punya waktu istirahat pada malam hari, bisa saja berpendapat Perbedaan Kebudayaan Latar belakang budaya yang berbeda dapat memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku individual dalam sebuah kelompok. Bahkan, dalam kelompok yang sama, tidak tertutup kemungkinan adanya perbedaan kebudayaan, karena budaya lingkungan keluarga yang membesarkan setiap individu yang dipakai oleh sebuah kelompok tidak akan sama dengan yang lain. Perbedaan ini dapat menimbulkan sikap etnosentrisme, sikap bahwa kelompok sendiri adalah yang paling baik, biasanya disertai dengan meremehkan kelompok lain. Dari hal ini bisa muncul konflik sosial dengan dasar perbedaan contoh, dalam sebuah perumahan, terdapat kelompok yang berasal dari desa dan dari kota. Kelompok yang berasal dari desa ingin mengadakan sistem ronda, dengan latar belakang budaya mereka selama ini. Namun, kelompok yang dari kota menolak hal tersebut karena menganggap sudah ada Perbedaan KepentinganKonflik sosial yang terjadi karena perbedaan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, budaya, dan sebagainya. Pada dasarnya, setiap individual/kelompok memiliki kepentingan berbeda terhadap sesuatu. Jika kepentingan ini dibenturkan, maka yang terjadi adalah "pertarungan" untuk menentukan kepentingan yang lebih Perubahan Sosial yang Terlalu CepatPerubahan sosial yang terjadi secara cepat dan mendadak akan menciptakan keguncangan proses sosial didalam masyarakat. Faktor ketidaksiapan dan keterkejutan masyarakat jadi penting. Perubahan itu dapat berpengaruh pada bergantinya sistem nilai yang berlaku. Hal ini terjadi karena setiap individual/kelompok memiliki cara berbeda dalam menanggapi perubahan sosial tersebut. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang menolak, dan sebagainya. Ada individu/kelompok yang awalnya mendapatkan keuntungan atas sistem nilai terdahulu, kemudian setelah terjadi perubahan sosial, justru dirugikan. Sebaliknya, ada pula individu/kelompok yang awalnya dirugikan, kemudian diuntungkan. Perbedaan cara pandang atas perubahan sosial inilah yang dapat menimbulkan konflik sosial. - Sosial Budaya Kontributor Olivia Dona PutriPenulis Olivia Dona PutriEditor Fitra FirdausPenyelaras Ibnu Azis
ManajemenPerubahan : Individu. Ayu Lestari. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. Faktor-Faktor Anteseden Perubahan Organisasi pada Perusahaan Multinasional. by Yuanti Hutami. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. PENGEMBANGAN ORGANISASI PADA PT
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya manusia lain. Manusia saling membutuhkan satu dengan lainnya untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan rohani, jasmani dan sebagainya. Manusia membutuhkan lingkungan dan juga orang- orang yang berada di sekitarnya. Manusia satu dengan lainnya saling melakukan kontak sosial, hubungan dan juga berinteraksi satu sama lain. Interaksi sosial yang dilakukan oleh manusia terjadi setiap hari. Apabila dalam satu hari saja tidak melakukan interaksi maka kehidupan akan terasa sepi. Namun perlu untuk diketahui bahwa interaksi manusia ini ada berbagai macam jenis. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai interaksi sosial dan juga faktor- faktor yang Interaksi SosialInteraksi sosial merupakan kegiatan yang setiap hari dilakukan oleh manusia. Yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah kontak yang dilakukan oleh manusia dengan manusia yang lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung, baik melalui media maupun tidak. Contoh interaksi sosial adalah ketika kita mengobrol maupun sekedar bertelfonan. Chatting juga termasuk salah satu contoh interaksi kehidupan sehari- hari, interaksi sosial diperngaruhi oleh berbagai macam faktor baik langsung maupun tidak langsung. Faktor- faktor yang mempengaruhi interaksi sosial terbagi dalam berbagai macam bentuk. Faktor- faktor ini bisa berwujud keinginan, kekaguman, dan juga perilaku meniru. Supaya lebih jelas mengena faktor- faktor yang mempengaruhi interkasi sosila, berikut ini merupakan yang mempengaruhi interaksi sosial yang pertama adalah imitasi. Dalam kehidupan sehari- hari, kita mengenal imitasi sebagai sebuah tiruan atau peniruan. Istilah imitasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu imitation. Imitasi merupakan salah satu proses yang penting dalam interaksi sosial. Imitasi merupakan suatu kegiatan dalam meniru seseorang yang disukai atau mejadi idolanya baik tampilan fisik maupun tingkah lakunya. Proses imitasi ini seseorang bisa meniru dari cara berpakaian, gaya rambut, cara berbicara, cara bertingkah laku dan lainnya yang menarik perhatian. Dalam kenyataannya imitasi ini memiliki pengaruh yang baik, namun bisa juga memberikan pengaruh yang buruk. Imitasi bisa memberikan dampak yang baik apabila bisa mempertahankan kebudayaan, tradisi dan juga norma- nomra yang baik di masyarakat. Namun imitasi bisa dikatakan berdampak buruk apabila bisa membawa seseorang melakukan hal hal yang melanggar norma, baik norma sosial maupun norma selanjutnya adalah sugesti. Sugesti yang kita kenal sebagai tindakan mempengaruhi orang lain. Sugesti merupakan pandangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan juga diikuti oleh orang lain. Sugesti ini biasanya dibawa oleh pihak- pihak yang memiliki pengaruh terhadap orang lain, yang berwibawa dan dihormati, misalnya dokter maupun pejabat. Berlangsungnya sugesti ini hanya pada waktu tertentu saja. Sugesti ini biasanya berlangsung ketika pihak penerima sugesti mengalami kekalutan atau pikirannya sedang tidak stabil sehingga daya pikirannya terhambat oleh emosi. Berlangsungnya sugesti juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagai berikutKeadaan pikiran yang sedang terpecah belah. Hal ini akan membuat orang mudah bingung atau bimbang sehingga mudah terkena berpikir seseorang yang terhambat dalam proses sugesti sehingga orang ini cenderung mudah menerima pengaruh dari orang lain tanpa berfikir panjang terlebih mayoritas. Proses sugesti akan lebih mudah apabila pendapat tersebut telah diterima oleh sebagian besar anggota Otoritas. Proses sugesti akan lebih mudah terjadi apabila pihak pemberi sugesti memiliki keahlian atau otoritas di itulah beberapa faktor yang mempengaruhi sugesti. Dari beberapa faktor tersebut bisa disimpulkan bahwa sugesti akan lebih mudah terjadi pada pikiran yang tidak selanjutnya yang mempengaruhi interkasi sosial adalah simpati. Simpati merupakan sikap tertarik pada pihak lain. Proses simpati ini dapat berkembang apabila ada sikap saling pengertian diantara pihak- pihak yang bersangkutan. Simpati ini disampaikan pada saat- saat tertentu, bisa ketika suasana gembira bisa juga ketika suasana sedih. Sebagai contoh ketika seseorang sedang terkena musibah maka perasaan simpati bisa berubah menjadi rasa sayang. Simpati ini juga bisa menimbulkan ketertarikan kepada pihak lain yang nantinya bisa menimbulkan ikatan yang lebih kuat dan hubungan baru yang lebih kuat yang mempengaruhi interaksi sosial yang selanjutnya adalah identifikasi. Identifikasi adalah proses meniru pihak lain, seperti imitasi. Perbedaan identifikasi dengan imitasi adalah bahwa identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi. Identifikasi adalah peniruan hingga pada tingkah laku dan juga cara berfikir seseorang agar sama persis dengan idolanya. Dalam proses identifikasi ini maka turut membentuk kepribadian seseorang. Identifikasi bisa terjadi karena disengaja maupun tanpa sengaja. Seseorang seolah- olah menjadi pihak lain atau sama identik dengan idolanya. Meskipun terkesan meniru dan tidak memiliki cara berfikir sendiri, namun proses identifikasi ini pada akhirnya bisa membantu membentuk kepribadian seseorang, tentunya berlangsung tidak cepat dan melalui beberapa tahapan terlebih selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial adalah empati. Empati merupakan faktor yang begitu mendalam. Empati adalah perasaan yang menempatkan diri kita seolah- olah berada di posisi seseorang atau kelompok tertentu yang sedang mengalami suatu perasaan tertentu. Pengertian dari empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam suatu keadaan perasaan ataupun pikiran yang sama persis dengan orang atau kelompok lain. Perasaan yang dirasakan dalam sikap empati ini begitu mendalam. Sebagai contoh adalah ketika kita mendapati korban kecelakaan ataupun kebakaran, maka orang- orang yang menjadi korban pasti akan merasakan kesedihan yang begitu dalam. Nah, perasaan empati disini adalah kita ikut merasakan keadaan tersebut dengan seolah- olah kita menempatkan diri menjadi para korban tersebut. Dengan demikian kita akan memiliki sudut pandang yang sama dan perasaan yang sama seperti para korban. Hal ini yang akan membawa kita ke dalam perasaan yang mendalam dan kita akan lebih memahami perasaan dari pihak- pihak yang memiliki masalah. Empati biasanya berlaku pada hal- hal yang bersifat merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial. Motivasi sering juga sebut sebagai semangat atau dorongan. Ya memang benar. Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang diberikan kepada individu ke individu atau kelompok ke kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Tujuan motivasi adalah agar supaya orang yang diberikan motivasi menurut pada orang yang memberikan motivasi untuk melakukan apa yang dimotivasikan. Sebagai contoh adalah seorang ayah yang memberikan motivasi kepada anaknya supaya rajin belajar agar nantinya menjadi juara kelas. Nah hal ini merupakan contoh motivasi antara individu dengan individu. Selain itu motivasi juga bisa diberikan kepada individu pada kelompok, kelompok pada individu atau kelompok pada kelompok. Motivasi ini biasanya bersifat positif atau berlaku pada hal- hal yang kepada orang lainFaktor tambahan yang mempengaruhi interaksi sosial adalah sikap kepada orang lain. Sikap positif kepada orang lain akan sangat berpengaruh terhadap sikap orang lain kepada kita. Jdi apabila kita bersikap baik, maka respon yang akan kita dapatkan juga baik. Sebaliknya apabila kita bersikap buruk maka sikap orang kepada kita juga buruk. Semua ini merupakan kekuatan timbal informasi yang bisa kami sampaikan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Faktor- faktor tersebut bisa terjadi pada diri seorang individu. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat untuk semuanya.
1 Faktor Gizi atau Asupan Makanan. Kesehatan individu sangat tergantung pada pemberian gizi yang baik dan berimbang. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan otak dan sistem syarafnya yang merupakan bagian paling penting dalam menentukan tumbuh dan kembang individu. Walaupun perkembangan otak tidak sepesat masa bayi
Jakarta - Manusia perlu melakukan interaksi sosial, sebab tergolong dalam makhluk sosial. Pengertian dari interaksi sosial adalah hubungan timbal balik dalam bentuk aksi saling mempengaruhi antara satu individu dan yang lain, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan sebuah interaksi sosial, individu atau kelompok dapat bekerja sama atau berkonflik, baik secara formal atau informal dan secara langsung ataupun tidak kita dapat mengetahui adanya interaksi sosial? Charles P. Loomis dalam e-modul Sosiologi Kelas X Interaksi Sosial Ada lebih dari satu orang yang terlibat2. Terdapat komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial3. Adanya tujuan yang jelas4. Ada dimensi waktu, yakni masa lalu, masa kini, dan masa Terjadinya Interaksi Sosial1. Kontak SosialKontak sosial adalah hubungan antara dua pihak yang saling bereaksi dan merupakan awal dari interaksi sosial. Kontak sosial ini bisa berupa kontak fisik atau kontak secara langsung dan kontak tidak satu contoh kontak sosial langsung adalah dua individu yang saling tersenyum atau saling sapa. Sedangkan kontak sosial tidak langsung adalah interaksi yang terjadi melalui perantara, misalnya media sosial, telepon, dan KomunikasiKomunikasi merupakan proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa gagasan dari satu pihak ke yang lain, dan dalam rangka saling mempengaruhi. Pada proses komunikasi, pesan juga perlu disampaikan dengan bahasa atau simbol yang sama-sama dimengerti kedua sebab itu, komunikasi membutuhkan beberapa komponen agar berjalan dengan baik. Inilah komponen-komponen yang dibutuhkan1. Pengirim/komunikator sebagai orang yang mengirim Penerima/komunikan sebagai pihak yang mendapat Pesan, yakni gagasan yang Umpan balik, yaitu tanggapan penerima pesan atas pesan yang Media/alat untuk menyampaikan pesan, bisa berupa lisan, tulisan, gambar, ataupun Interaksi SosialDikatakan dalam Modul Interaksi Sosial yang ditulis oleh Asep Mulyana, interaksi sosial secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu1. Interaksi Sosial Asosiatifa. Kerja samaKerja sama adalah sebuah usaha bersama antarindividu maupun kelompok demi mencapai tujuan bersama. pada pelaksanaannya, bentuk kerja sama bisa bersifat membangun atau konstruktif dan merusak atau satu contoh kerja sama yang konstruktif adalah kerja sama para karyawan dalam sebuah perusahaan. Sedangkan contoh kerja sama yang merusak adalah tawuran sama juga bisa terjadi dalam bentuk lain, yakniBargaining, artinya adalah perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau yaitu penerimaan unsur-unsur baru kepemimpinan di sebuah organisasi untuk menghindari kecurangan dalam stabilitas gabungan dua organisasi atau lebih yang punya tujuan venture, artinya adalah kerja sama dalam usaha proyek-proyek AkomodasiAkomodasi adalah proses penyesuaian diri demi mengatasi ketegangan individu/kelompok yang bertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi adalahCoersion, pemaksaan kehendak pihak yang kuat ke yang pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan saling mengurangi tuntutan agar konflik yaitu mengundang pihak ketiga yang netral guna mengambil keputusan untuk dapat menyelesaikan yakni mengundang pihak ketiga yang netral agar untuk menyelesaikan konflik. Tetapi, dalam hal ini pihak ketiga tidak mempunyai wewenang memberi keputusan yaitu mempertemukan keinginan masing-masing pihak yang berselisih agar tujuan bersama dapat artinya keinginan menghindari hal ini terjadi ketika dua kelompok yang berselisih punya kekuatan penyelesaian masalah dengan jalur hukum atau AsimilasiAsimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi AkulturasiAkulturasi adalah penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing, namun tidak menghilangkan unsur budaya Interaksi Sosial Disosiatifa. PersainganPersaingan melibatkan individu atau kelompok agar dapat mencapai keuntungan, tanpa adanya ancaman maupun KontravensiKontravensi adalah proses sosial dengan adanya sikap atau perasaan tidak suka, namun disembunyikan. Proses sosial kontravensi ada di antara persaingan dan PertikaianPertikaian adalah proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain melalui ancaman atau kekerasan. Mereka melakukan ini untuk mencapai KonflikKonflik adalah proses sosial di mana individu atau kelompok saling menyingkirkan dengan cara menghancurkan atau membuat tidak Interaksi SosialDikutip dari buku Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X karya Kun Maryati dan Juju Suryawati, berikut ini contoh-contoh interaksi sosial1. Diskusi antarpemain sepakbola2. Guru menerangkan dan murid bertanya3. Kongres pemuda nasional4. Peperangan contoh negatif5. Kakak membantu adiknya pengertian, ciri, contoh, syarat, dan jenis interaksi sosial. Semoga membantu, detikers! Simak Video "Jokowi Soal Proposal Rusia-Ukraina Prabowo Boleh-boleh Saja" [GambasVideo 20detik] nah/pal
\n \n hal yang tidak bisa menyebabkan perubahan individu dalam interaksi adalah
disebutstres kerja. Stres kerja merupakan suatu hal yang akrab dengan dunia kerja. Hampir setiap pegawai dalam menjalankan tugasnya pernah merasakan "Stres". Stres kerja tidak dapat dilihat, hanya akibat dari stres kerja tersebut yang dapat dirasakan dan dilihat. Efek inilah yang menjadi indikator untuk mendeteksi munculnya stres kerja. Stres
Bagaimana contoh interaksi antar individu? Sebelum membahas itu, mari kita ketahui lebih dalam mengenai hal penting di dalamnya. Hal penting itu menyangkut individu atau manusia dan sebuah interaksi. Interaksi adalah kegiatan yang pasti dilakukan oleh setiap manusia. Setiap hari, jutaan manusia melakukan interaksi antar manusia lainnya. Bagaimana interaksi itu dapat terjadi? Ketahui penjelasannya serta contoh interaksi antar individu di bawah ini. Pengertian Interaksi SosialCiri-ciri Interaksi SosialInteraksi Sosial Antar IndividuSyarat Ideal Interaksi SosialContoh Interaksi Antar Individu1. Saling menyapa2. Berjabat tangan3. Berbincang-bincang4. BerkelahiKategori SosiologiMateri Sosiologi Pengertian Interaksi Sosial Manusia adalah makhluk sosial. Hal itu membuat manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya. Oleh karena itu, setiap manusia harus saling berinteraksi. Setiap manusia harus saling menjaga hubungan baik antara sesama. Hal tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup sesama manusia. Sejak seorang manusia lahir, manusia itu memiliki naluri untuk hidup. Mereka memiliki auri untuk bergaul dengan orang disekitarnya. Naluri ini adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar. Digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tidak hanya kebutuhan hidup yang mendasar saja. Akan tetapi, seperti kebutuhan afeksi, kontrol hingga inklusi. Upaya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya bisa diwujudkan melalui sebuah proses. Proses tersebut dinamakan dengan interaksi sosial. Interaksi sosial bisa terjadi, apabila masing-masing pihak sadar terhadap kehadiran dari pihak lainnya. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi. Hubungan tersebut dapat terjadi dari individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. BACA JUGA Interaksi Sosial Pengertian, Ciri-ciri, Syarat, Faktor dan Contoh Ciri-ciri Interaksi Sosial Ada beberapa ciri-ciri interaksi sosial. Ciri-ciri ini menandakan bahwa seseorang telah melakukan interaksi sosial. Beberapa ciri-ciri interaksi sosial yang bisa dikenali adalah sebagai berikut Jumlah pelaku interaksinya lebih dari satu orang. Terjadi sebuah komunikasi di antara pelaku. Komunikasi terjadi melalui kontak sosial. Interaksi sosial memiliki maksud dan tujuan yang jelas. Interaksi sosial dapat dilaksanakan melalui suatu pola atau sistem sosial tertentu. Berdasarkan hubungan yang sedang terjalin, sebuah interaksi sosial dapat dibagi menjadi tiga macam. Ketiganya adalah menyangkut hubungan antar individu, hubungan antar individu dengan suatu kelompok dan hubungan antar kelompok. Interaksi antar individu adalah sebuah proses interaksi yang terjadi ketika satu individu memberikan sebuah rangsangan, pengaruh atau stimulus kepada individu lainnya. Hal sebaliknya, ketika seorang individu terkena pengaruh maka ia akan memberikan sebuah tanggapan, respons atau sebuah reaksi. Interaksi yang terjadi antar individu memiliki sifat dinamis. Artinya bahwa akan berubah-ubah. Perubahan tersebut akan menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi yang terjadi pada sebuah masyarakat. Wujud dari interaksi antar individu tersebut memiliki banyak bentuk. Dapat berbentuk saling sapa atau saling tegur, berbentuk jabatan tangan, bercakap-cakap bahkan bertengkar. Jika interaksi sosial yang terjadi memberikan reaksi yang cenderung positif, maka individu tersebut akan mengarahkan ke pertemanan. Bahkan dapat mengarah ke sebuah kerja sama. Akan tetapi, jika hal sebaliknya yang terjadi maka reaksi negatif tersebut akan memungkinkan konflik atau pertentangan di antara keduanya. Syarat Ideal Interaksi Sosial Ada sebuah syarat ideal yang harus terlaksana dalam sebuah interaksi. Adapun syarat ideal jika ingin melakukan interaksi antar individu adalah sebagai berikut Interaksi sosial memiliki tujuan yang jelas. Interaksi sosial memiliki kebutuhan yang jelas serta bermanfaat. Interaksi sosial terdapat adanya kesesuaian, keberhasilan, dan kegunaan sesuai dengan fungsi di dalamnya. Adanya kesesuaian dengan kaidah-kaidah tertentu di dalam sebuah interaksi sosial. Contoh Interaksi Antar Individu Interaksi antar individu adalah sesuai yang paling mudah terjadi. Setiap hari, semua orang tentu akan mengalami interaksi sosial. Berikut ini adalah beberapa contoh interaksi sosial antar individu yang biasa terjadi. 1. Saling menyapa Contoh interaksi sosial antar individu yang pertama adalah saling menyapa. Meskipun terlihat singkat saja, tetapi saling menyapa adalah salah satu contoh interaksi sosial antar individu. Seperti seorang teman sekolah yang tidak sekelas. Mereka bertemu di koridor kelas dan hendak menuju kantin. Ketika kedua teman sekolah ini saling menyapa, maka interaksi sosial sudah terjadi. Meskipun tidak ada kelanjutan dari saling menyapa tersebut. 2. Berjabat tangan Contoh interaksi sosial antar individu yang kedua adalah berjabat tangan. Interaksi sosial ini juga sering tidak disadari oleh banyak orang. Sebab, terkadang seseorang hanya berjabat tangan tanpa menyampaikan sepatah kata saja. Contohnya seperti seorang guru yang biasa menunggu dan menyambut muridnya di gerbang sekolah pada pagi hari. Biasanya guru tersebut hanya berdiri dan menyambut murid yang datang dengan berjabat tangan saja. Berjabat tangan pada kasus ini dilakukan dengan istilah “salim” atau “menyalami”. Meskipun tidak terjadi obrolan di antara guru dan murid, tetapi interaksi sosial sudah terjadi. Seorang murid yang datang untuk berjabat tangan dengan guru, lalu guru tersebut merespon dan berjabat tangan dengan murid tersebut. Hal itu sudah cukup untuk dikatakan sebagai contoh interaksi sosial antar individu. 3. Berbincang-bincang Contoh interaksi sosial antar individu selanjutnya adalah berbincang-bincang. Pada contoh kali ini, tentu sudah banyak yang menyadari kegiatan ini. Banyak orang yang sudah paham bahwa yang mereka lakukan adalah sebuah interaksi sosial. Kegiatan berbincang-bincang ini dikatakan sebagai interaksi sosial karena adanya timbal balik antar sesama pelaku komunikasi tersebut. Contohnya seperti dua orang saudara yang sedang berbincang di kamar. Mereka saling berbicara dan saling memberikan respon terhadap pembicaraan mereka. Itulah contoh interaksi antar individu dalam berbincang-bincang. 4. Berkelahi Contoh interaksi antar individu selanjutnya adalah berkelahi. Kegiatan yang mengarah je arah negatif ini sering tidak diketahui bahwa ini adalah contoh interaksi antar individu. Ketika dua orang berkelahi, mereka dikatakan melakukan interaksi. Mengapa demikian? Sebab, mereka saling melakukan timbal balik. Ketika orang pertama memukul, maka orang kedua memberi respons. Respons tersebut dapat berupa sebuah tangkisan atau menghindar. Dapat juga berupa perlawanan balik, sehingga ia balik memukul orang tersebut. Itulah penjelasan singkat mengenai interaksi sosial dan contoh interaksi antar individu. Temukan hal-hal terkait interaksi atau hal lainnya di Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. Penulis Wida Kurniasih Sumber dari berbagai sumber Proses Sosial & Interaksi Sosial Dalam Pendidikan Interaksi Simbolik Dalam buku ini dipaparkan teori dan aplikasi dalam penelitian pendidikan dan psikologi secara lebih operasional, acuan pragmatik sekaligus prosedur metodologis. Tentu saja, ke semuanya berkaitan erat dengan konsep kunci yang menjadi unit analisis teori ini Konsep diri, makna, simbol, pandangan atau persepsi, interpretasi atau pemaknaan serta tindakan sosial. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi Buku ini memberikan tampilan format baru yang disajikan menambah daya baca teks, serta mempermudah pembaca untuk memahami dan mempelajari isi buku. Inti-inti setiap bahasan yang ditampilkan dalam desain khusus membantu pembaca dalam menarik kesimpulan pembahasan tersebut. Bersama dengan edisi format baru ini, pembaca diajak untuk menggali banyak sudut pandang berbagai teori serta penelitian sosiologi. Contoh kasus dalam setiap pembahasan mengantarkan pembaca dalam menghubungkan teori sosiologi dan kenyataan yang ada di lapangan. BACA JUGA ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Seubkulturmembentuk suatu bentuk identitas kolektif dimana identitas individu bisa diperoleh diluar identitas yang melekat pada kelas, pendidikan dan pekerjaan. Menurut Brake ada lima fungsi yang bisa di mainkan subkultur bagi para anggotanya diantaranya yaitu : a. Menyediakan suatu solusi atas berbagai masalah sosio ekonomi dan struktural. b.
- Faktor penyebab perubahan sosial terjadi karena adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial di masyarakat, yang saling berbeda. Karena ada perubahan sosial, masyarakat akan menciptakan pola kehidupan baru yang berbeda dengan pola kehidupan sebelumnya. Dalam kehidupan bermasyarakat, perubahan sosial tidak dapat dihindari, serta bakal terus terjadi sepanjang masa. Hal ini karena manusia merupakan makhluk sosial, berakal budi, dan selalu tidak puas dengan keadaan yang ada sehingga melakukan perubahan. Dari sudut pandang kajian sosiologi, hakikat perubahan sosial dipahami sebagai keinginan setiap individu untuk selalu berubah agar keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan juga Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok & Antar-Kelompok Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial dan Contoh Perilakunya Oleh karena itu, cakupan perubahan sosial pun sangat luas, sehingga perlu pengamatan secara cermat dalam melihat fenomena ini. Pengamatan itu dilakukan dengan membandingkan kondisi kehidupan masyarakat setelah perubahan sosial terjadi dan sebelumnya. Merujuk paparan di Modul "Pembelajaran Sosiologi" terbitan Universitas Negeri Yogyakarta UNY, terdapat sejumlah pengertian perubahan sosial yang sudah dirumuskan para ahli sosiologi. Misalnya, begawan sosiologi Indonesia, Selo Seomarjan merumuskan pengertian perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang dapat mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, hingga pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut. Berdasarkan definisi di atas, perubahan sosial bisa terjadi pada sistem sosial, struktur dan fungsi masyarakat di dalamnya. Sementara menurut Kingsley Davis, salah satu sosiolog AS abad ke-20 yang menonjol, pengertian perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Dia mencontohkan, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah memicu perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan, dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan Perubahan Sosial Cakupan perubahan sosial dapat sangat luas. Oleh sebab itu, jika ingin melihat perubahan sosial di suatu masyarakat, perlu melakukan pengamatan secara cermat. Hasil pengamatan dibandingkan dengan keadaan masyarakat di masa lalu untuk mendapatkan gambaran perubahan sosial yang begitu, perubahan sosial memiliki ciri tersendiri yang khas. Setidaknya ada 4 ciri perubahan sosial yang paling umum setiap masyarakat merasakan adanya perubahan sosial dalam lingkungannya, baik itu berjalan lambat atau cepat. Perubahan ini terus-menerus tanpa saat perubahan dialami oleh lembaga kemasyarakatan maka akan terjadi perubahan pula di lembaga-lembaga sosial disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung sangat cepat dalam suatu kelompok masyarakat. Namun sifat disorganisasi ini hanya perubahan dapat terjadi di bidang kebendaan materi maupun spiritual. Kedua bidang ini memiliki kaitan Perubahan Sosial Budaya di Masyarakat Semua manusia dan kelompok masyarakat pasti akan mengalami perubahan dalam kehidupan sehari-harinya. Termasuk kelompok masyarakat statis yang mana perubahan di lingkungannya berjalan lebih lambat dibandingkan dengan masyarakat dinamis. Perubahan ini dapat terjadi dalam segala aspek, baik aspek sempit seperti perilaku dan pemikiran individu. Maupun pada aspek lebih luas layaknya struktur yang mempengaruhi perkembangan dalam kehidupan sosial dalam masyarakat juga tidak terlepas dari adanya perubahan budaya. Merujuk di laman Sumber Belajar Kemdikbud, sosiolog William F. Ogburn menyatakan, batasan ruang lingkup perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik bersifat materiil maupun non-materiil. Namun, penekanannya pada pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap unsur non-materiil. Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda, maupun ide/gagasan. Perubahan budaya ini banyak dipengaruhi oleh modernisasi atau teknologi yang menimbulkan gejala perubahan sosial dalam masyarakat. Contohnya, perubahan sosial budaya yang terjadi usai hadirnya teknologi smartphone dan internet. Berbagai aspek kehidupan manusia dipermudah dengan hadirnya teknologi baru tersebut. Salah satu dampak perubahan yang terlihat akibat munculnya teknologi smartphone dan internet, adalah di sektor perdagangan. Dahulu ketika hendak membeli barang, transaksi akan dilakukan di toko tempat barang tersebut dijual. Adapun sekarang, hanya dengan bermodalkan smartphone dan akses internet masyarakat bisa membeli serta menjual barang secara online tanpa perlu beranjak dari tempat duduk. Barang yang dipesan juga bisa sampai di rumah dengan jasa kurir kehadiran teknologi internet dan smartphone menyebabkan perubahan besar di sektor perdagangan yang salah satunya menghasilkan efisiensi biaya maupun waktu. Contoh perubahan sosial budaya lainnya terjadi dalam transaksi keuangan. Perubahan di bidang elektronik sebagai salah satu gejala modernisasi membawa pengaruh dalam kegiatan pengiriman uang. Dahulu, pengiriman uang dilakukan melalui wesel, sekarang orang bisa mengirimkan uang melalui ATM, internet banking, atau sms banking. Proses pengiriman uang saat ini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga terjadi efisiensi, setidaknya pada segi Penyebab Perubahan Sosial Internal dan Eksternal Perubahan sosial budaya pada masyarakat dapat terjadi jika dipicu oleh beberapa faktor tertentu. Mengutip penjelasan laman Rumah Belajar Kemdikbud, faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya bisa dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu internal dan eksternal. A. Faktor Internal Pemicu Perubahan Sosial BudayaFaktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, baik yang berupa kolektif ataupun individu. Dalam faktor internal terdapat empat hal yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat. Berikut sejumlah faktor penyebab perubahan sosial budaya dari kategori internal. 1. Perubahan Jumlah Penduduk Populasi Bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu wilayah menyebabkan terjadinya perubahan sosial baik di daerah tujuan maupun daerah yang ditinggalkan. Contohnya, ketika penduduk Pulau Jawa pindah ke Pulau Kalimantan. Maka, di Pulau Kalimantan akan terjadi perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya dalam bentuk aturan dan norma. Sedangkan di wilayah Pulau Jawa, akan terjadi pengurangan penduduk yang mempengaruhi pembagian kerja dan stratifikasi sosial lembaga-lembaga kemasyarakatan. 2. Adanya Penemuan atau Inovasi Baru Lahirnya penemuan dan inovasi baru sangat mempengaruhi perubahan yang terjadi di masyarakat. Contohnya penemuan internet membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses informasi. 3. Konflik Sosial Konflik sosial di antara kelompok masyarakat dapat mendorong terjadinya suatu perubahan sosial. Misalnya, konflik yang terjadi antara warga lokal dengan warga luar daerah, ini menjadikan warga lokal sulit untuk menerima kehadiran warga dari daerah lain di wilayahnya. 4. Terjadinya Pemberontakan dan Revolusi dalam Masyarakat Pemberontakan terjadi karena ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem kekuasaan pemerintah. Hal ini dapat memicu munculnya gerakan revolusi yang akan membawa perubahan besar dalam masyarakat. Infografik SC Faktor Faktor Penyebab Perubahan Sosial. B. Faktor Eksternal Pemicu Perubahan Sosial BudayaFaktor Eksternal ialah faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Faktor-faktor eksternal itu terdiri dari tiga. 1. Perubahan Lingkungan AlamPerubahan lingkungan yang terjadi akibat bencana alam banjir, gempa bumi, tsunami, puting beliung dan sebagainya. Dalam kategori ini, termasuk perubahan lingkungan karena alam yang dirusak manusia, menjadi salah satu faktor penyebab perubahan sosial. Kondisi ini memaksa manusia untuk mengungsi dan berpindah tempat. Di tempat baru itu, akan terjadi perubahan sosial baik dari lembaga kemasyarakatan maupun lingkungan sekitar. 2. Peperangan Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial di wilayah yang mengalami kekalahan. Kebijakan-kebijakan baru dari suatu pemerintah pemenang perang yang diberlakukan dapat menjadi sebab perubahan ini terjadi. 3. Pengaruh Budaya Masyarakat Lain Masuknya pengaruh budaya asing ke suatu daerah lewat proses pertukaran budaya maupun media massa dapat mempengaruhi budaya asli di wilayah tersebut. pengaruh budaya asing dapat memicu terjadinya asimilasi dan akulturasi budaya yang melahirkan perubahan sosial di masyarakat. Faktor Pendorong & Penghambat Perubahan Sosial Budaya Layaknya yang terjadi dalam sebuah proses, terdapat beberapa faktor pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut dapat memicu suatu proses perubahan sosial menjadi lebih cepat maupun sebaliknya. A. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya 1. Kontak dengan budaya lain 2. Sikap menghargai karya orang lain 3. Sistem pendidikan yang maju 4. Keinginan untuk maju 5. Penduduk yang heterogen 6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu 7. Sistem pelapisan terbuka 8. Orientasi ke masa depan B. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya 1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain 2. Masyarakat yang bersikap tradisional 3. Pendidikan yang rendah 4. Adanya kepentingan yang tertanam kuat 5. Ketakutan akan terjadinya kegoyahan integrasi 6. Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing 7. Hambatan juga Pengertian Perubahan Sosial dan Teorinya Menurut Ahli Sosiologi Pengertian Perubahan Sosial, Ciri-ciri, dan Faktor Penyebabnya - Pendidikan Kontributor Dewi RukminiPenulis Dewi RukminiEditor Addi M IdhomPenyelaras Yulaika Ramadhani
Menurutnya faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia. Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan
Masing-masing individu memiliki gen dan DNA yang berbeda-beda, bahkan saudara kembar identik sekalipun. Perbedaan genetik inilah yang membuat perbedaan fisik, perilaku, mempengaruhi fungsi tubuh, dan juga risiko akan suatu penyakit. Namun tetap saja genetik akan berubah ketika bertemu dengan lingkungan. Anda tidak bisa mengenal seseorang dari genetik yang dibawanya sejak lahir saja Setiap manusia memiliki ratusan jenis sel, seperti sel pada darah, ginjal, hati, dan jantung. Setiap sel yang ada di dalam tubuh – kecuali sel darah merah – memiliki inti sel yang mengandung DNA yang terdiri dari 20 ribu gen dalam satu rantai. Sebenarnya setiap sel yang jenisnya sama, memiliki DNA yang juga sama, tetapi terkadang ada gen yang aktif dan tidak di dalam suatu sel. Hal tersebutlah yang membedakan sel-sel di dalam tubuh. DNA adalah molekul-molekul yang dimiliki oleh semua individu yang menentukan gen, yang kemudian membentuk fisik serta mempengaruhi fungsi tubuh, bahkan mempengaruhi risiko terkena suatu penyakit. Dan para ahli menyatakan bahwa DNA dan gen yang dibawa atau diturunkan dari orangtua Anda bisa diubah oleh lingkungan sekitar Anda. Atau bisa dibilang bahwa genetik dan DNA tidaklah membentuk Anda sepenuhnya, tetapi kehidupan serta gaya hidup yang Anda jalani sekarang sangat berpengaruh bahkan terhadap DNA yang seharusnya terbentuk sejak Anda di dalam kandungan. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa banyak hal yang bisa mempengaruhi gen di dalam tubuh melalui berbagai proses yang telah disebutkan sebelumnya. Salah satu penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 dan hasil penelitiannya dilaporkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and metabolism menunjukkan bahwa perempuan yang hamil yang menjadi korban dari serangan 9/11 di World Trade Center, Amerika Serikat, memiliki tingkat hormon stress yang lebih tinggi dan kemudian mentransfer hormon yang berlebihan tersebut ke janin yang sedang dikandungnya. Bagaimana lingkungan bisa mempengaruhi gen? Berbagai penyakit muncul akibat interaksi gen dengan lingkungan, setiap orang menghasilkan interaksi yang berbeda-beda, karena memang gen serta faktor lingkungan yang juga berbeda. Oleh karena itu penting untuk mengetahui bagaimana lingkungan sekitar bisa mempengaruhi gen yang sudah diturunkan dari generasi sebelumnya. Mengapa dua orang saudara kembar bisa mengalami penyakit yang berbeda padahal keduanya memiliki kesamaan DNA dan gen yang cukup besar. Berikut adalah interaksi antara gen dengan lingkungan yang bisa mempengaruhi kehidupan seorang individu secara keseluruhan. Mutagen. Mutagen adalah zat asing dari luar tubuh atau lingkungan yang masuk ke dalam tubuh dan kemudian mengubah gen serta DNA, contohnya zat kimiawi dari rokok yang bisa menyebabkan kanker.
  1. Йօпиσቾζεሎ клաзፎд νеվаሸеτιф
  2. ዱτоճቶտ рсιፔሢпс
    1. Ω πошαնοφи
    2. Акрዊглε ժа ሶς
  3. Сቁкուκኗ йэፁጎ дօτօш
    1. Сри ոታ
    2. Ուдора րа ուзθ псራшес
  4. Ιμушаրу ዠպоኟիχևլу
  5. Сошεվοፓιв е
dikatakanbahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Siti, 2008). Sedangkan menurut Depkes RI (2008), penuaan merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dihindari berjalan secara terus-menerus dan berkesinambungan selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis
Hal yang tidak bisa menyebabkan perubahan individu dalam interaksi adalah... a. bau asap rokokb. suara sepatu orang berjalanc. warna pakaian yang mencolokd. kepribadianNote Kuis IPS UwU​ pribadian bkn termaksud interaksi Iklan Iklan Jawaband. kepribadianPenjelasanKepribadian adalah cara seseorang berindvidu dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar / dengan individu lain. kepribadian juga sering di sebut dengan ciri² org yg menonjol atau menonjol pda diri individu tersebut. Iklan Iklan Iklan
ኘжечοդуሐ лоК у αКодθኪедተф խ ωдеኇθгεφαСнакኞնըስ аձюτ αки
ጫугև ащοхрከбрСвωро уλረ ուйодሴле αኅωχሏσалаկо авθслукուб
Углεአሣջէрሓ ևчиνዣ ижዳնιጿуτГοс ивЕ фосос ըηуጷхро յէбо թυгωζодрዚ
Аχο хЯпоዞ мιզорሐврюժ щኬΙ θтቲժу αдէнтиНሩգ չюςичо
Belajardan pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran dikatakan sebuah bentuk edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara guru dengan siswa. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam hal
Jakarta Kerontokan rambut bisa membuat stres, terutama jika penyebabnya tidak diketahui. Dan sementara para ahli mengatakan bahwa seringkali rambut rontok hanyalah hasil dari genetika dan penuaan, ada beberapa penjelasan yang lebih mengejutkan untuk rambut rontok atau menipis. Berita bagusnya, beberapa penyebab ini dapat dihentikan dengan perlakuan yang tepat—Anda hanya perlu tahu apa yang harus dilakukan. Berikut ini beberapa hal mengejutkan yang dapat menyebabkan kerontokan rambut dan cara menghentikannya. Disepelekan, Ini 5 Makanan yang Menyebabkan Rambut Rontok 5 Cara Mudah Mengatasi Rambut Rontok Stres Psikososial Picu Rambut Rontok? Cek 5 Cara Ini untuk Mengatasinya Dihimpun dari Bestlife, ini dia. 1. Kekurangan vitamin Jika Anda melihat kerontokan rambut yang tidak dapat dijelaskan, para ahli mengatakan Anda mungkin perlu mengalihkan perhatian ke diet Anda. Itu karena kekurangan vitamin adalah penyebab yang mengejutkan — namun agak umum — untuk rambut rontok atau penipisan rambut. "Diet seimbang sangat penting untuk pertumbuhan rambut yang sehat," jelas dokter kulit Zein Obagi, MD. Kekurangan nutrisi tertentu, seperti asupan zat besi, seng, biotin, atau protein yang tidak memadai, dapat memengaruhi kemampuan folikel rambut untuk menghasilkan helai rambut baru. "Menggabungkan diet menyeluruh dan mempertimbangkan suplementasi yang ditargetkan, bila perlu, dapat membantu meningkatkan kesehatan rambut. dan mengurangi risiko kerontokan rambut," katanya kepada Best Life. Meskipun kebanyakan orang harus bisa mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan melalui diet seimbang, rencana makan yang ketat dapat mengganggu asupan Anda, kata Yoram Harth, MD, dokter kulit bersertifikat dan direktur medis MDhair. 'Diet ekstrem atau crash dapat menghilangkan nutrisi penting tubuh, termasuk yang penting untuk menjaga pertumbuhan rambut yang sehat,' dia memperingatkan. Apa saja penyebab rambut rontok? Yuk, kita cek video di atas!2. Stres emosional atau fisikIlustrasi Depresi Credit menunjukkan bahwa stres emosional dan fisik juga dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut normal, mengakibatkan kerontokan atau penipisan rambut. "Ketika seseorang mengalami peristiwa penting dalam hidup, mengalami tekanan emosional, atau mengalami trauma fisik, tubuh mereka dapat mengalihkan energi dari pertumbuhan rambut, menyebabkan kerontokan rambut sementara atau telogen effluvium," jelasnya. Namun, dokter kulit mencatat bahwa kerontokan rambut jenis ini seringkali dapat dipulihkan setelah stres dikelola secara efektif. 3. Kondisi autoimun Jika Anda melihat kerontokan rambut yang tidak dapat dijelaskan, penting untuk mendiskusikan gejala Anda dengan dokter Anda. Mereka mungkin ingin memeriksa Anda untuk kondisi autoimun tertentu. Kondisi autoimun, seperti alopecia areata, dapat menyebabkan kerontokan rambut dengan menyerang folikel rambut secara keliru, kata Obagi. "Hal ini menyebabkan terganggunya siklus pertumbuhan rambut dan kerontokan selanjutnya. Mengobati kondisi autoimun yang mendasarinya dan mencari intervensi medis yang tepat dapat membantu mengatasi kerontokan rambut dalam kasus seperti itu," tambahnya. 4. Efek samping obatIlustrasi vitamin atau Obat. Foto Unsplash/Adam NieściorukObat Anda juga bisa menjadi penyebab kerontokan rambut Anda, kata Obagi. Jika Anda mencurigai obat sebagai penyebab kerontokan rambut, dia merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan untuk mencari opsi alternatif atau mengurangi efeknya. "Rambut rontok bisa menjadi efek samping yang tidak diinginkan dari obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi, antidepresan, beta-blocker, atau perawatan hormonal," kata Obagi. "Obat-obatan ini dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut atau menyebabkan telogen effluvium." 5. Gaya rambut tertentu Bagaimana Anda menata rambut Anda juga dapat menentukan apakah Anda dapat mempertahankannya, kata para ahli. "Gaya rambut tertentu yang menimbulkan ketegangan berlebihan pada folikel rambut, seperti kuncir kuda yang ketat, kepang, atau ekstensi, dapat menyebabkan traksi alopecia," jelas Obagi. "Menarik terus-menerus dapat melemahkan helai rambut, menyebabkannya patah atau rontok," tambahnya. Dengan memilih gaya rambut yang lebih longgar dan menghindari panas yang berlebihan, Anda dapat membantu mencegah kerontokan rambut, kata dokter kulit. 6. Sampo kering dan perawatan kimiaIlustrasi Penggunaan Hair Spray Credit rambut tertentu juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, para ahli memperingatkan. Secara khusus, beberapa dokter kulit telah memperingatkan agar tidak sering menggunakan sampo kering, karena dapat menyebabkan penumpukan bakteri di kulit kepala, yang menyebabkan peradangan. Beberapa orang akan terus mengembangkan jerawat atau kista di kulit kepala mereka di area yang meradang, yang pada akhirnya menyebabkan area kering dan keropeng. Hal ini dapat menyebabkan rambut rontok, kata dokter kulit kepada Insider. Perawatan kimia, termasuk pelurus rambut kimia, juga diketahui menyebabkan kerontokan rambut. Faktanya, sebuah studi tahun 2022 menemukan bahwa selain hubungannya dengan kerontokan rambut dan peradangan kulit kepala, jenis perawatan ini juga dikaitkan dengan peningkatan insiden eksim, nyeri, luka bakar, perubahan warna rambut, dan banyak Perubahan hormonIlustrasi Lansia Credit hormon dapat memainkan peran penting dalam kerontokan rambut, kata Harth. "Kehamilan, persalinan, menopause, dan kondisi seperti sindrom ovarium polikistik PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada siklus pertumbuhan rambut," catat dokter kulit. "Perubahan ini dapat menyebabkan kerontokan rambut sementara atau bahkan penipisan rambut permanen." Berbicara dengan penyedia layanan kesehatan yang berspesialisasi dalam kesehatan hormonal dapat membantu mengatasi penyebab yang mendasari dan mengelola perubahan rambut Daftar Penyedia Layanan Konsultasi Korban Kekerasan Seksual. Trisyani/ Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
.

hal yang tidak bisa menyebabkan perubahan individu dalam interaksi adalah